Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Jadi Target Teroris, Polri Perketat Pengamanan di Kantor Kepolisian

Kompas.com - 05/07/2016, 17:50 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Agus Rianto mengatakan, pihaknya memperketat pengamanan di kantor-kantor kepolisian.

Hal itu menyusul maraknya serangan kelompok teroris yang menyasar pos dan kantor kepolisian.

"Kami kan tidak mungkin menutup kantor dari masyarakat karena kami harus melayani masyarakat. Alternatifnya, ya pengamanan sebelum masuk ke kantor diperketat," ujar Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/7/2016).

"Jadi nanti masyarakat jangan kaget kalau tiba-tiba pemeriksaannya sebelum masuk ke kantor polisi lebih ketat, ini untuk keamanan kita bersama," lanjut Agus.

(baca: Setya Novanto: Tunjukkan kepada Pengecut Teroris, Kita Tidak Gentar!)

Agus mengatakan, saat ini polisi memang menjadi target teroris. Sebab, polisi dianggap sebagai pihak yang menghalangi tujuan kelompok teroris.

"Itu bisa dilihat dari beberapa peristiwa ledakan bom akhir-akhir ini yang kerap kali menyasar pos atau kantor polisi, seperti di Sarinah kemarin contohnya, itu kan yang diserang pos polisi," papar Agus.

Kepala BNPT Tito Karnavian sebelumnya mengatakan, sebelum bom Bali, polisi belum menjadi target serangan teroris. (baca: 121 Terduga Teroris Tewas, Ini Penjelasan Tito Karnavian)

Namun, setelah rentetan penangkapan para tersangka teroris pascabom Bali, polisi mulai menjadi sasaran aksi balas dendam kelompok teroris.

Tito menekankan bahwa para teroris sudah siap mati sehingga bersedia melakukan aksi bom bunuh diri. Setidaknya, pemahaman itu dianut 500 orang yang pernah diinterview Tito.

"Bagi mereka membunuh aparat, orang kafir itu pahala. Kalau terbunuh langsung masuk surga," ucap Tito.

Bahkan, kata Tito, ada tersangka teroris yang menangis ketika ditangkap tanpa sempat melawan. Pasalnya, kata dia, pelaku meyakini akan masuk surga jika melawan aparat.

Ia juga memberi contoh kasus Siyono, yang tewas setelah melawan polisi ketika ditangkap.

Polisi menduga pelaku bom bunuh diri di Mapolres Surakarta adalah Nur Rohman, tetapi perlu dilakukan tes deoxyribonucleic acid (DNA) untuk memastikan. 

(baca: Kapolri: Pelaku Bom Bunuh Diri di Solo Terkait ISIS)

Ledakan terjadi setelah petugas kepolisian sempat mencegat seorang pengendara sepeda motor yang mencurigakan masuk ke markas kepolisian.

Pelaku diketahui tewas seketika. Sementara itu, seorang anggota polisi yang berjaga di SPKT mengalami luka ringan.

Kompas TV Kapolri: Pelaku Niat Melakukan Bunuh Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com