Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri di Posisi Terdua Terbanyak Instansi yang Dilaporkan ke Ombudsman

Kompas.com - 25/06/2016, 20:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Ombdusman RI Adrianus Meliala mengakui cukup banyak masyarakat yang melaporkan instansi Polri ke Ombudsman atas dugaan malapraktik. Pelaporan terhadap kepolisian menempati posisi nomor dua terbanyak setelah pengaduan terhadap pemerintah daerah.

"Yang dilaporkan kedua tertinggi adalah polisi. Kami catat, ada 10 maladministrasi yang dilakukan kepolisian," kata Adrianis dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (25/6/2016).

Dugaan maladministrasi terbanyak yang dilaporkan yaitu terkait penundaan berlarut. Sementara salah satu poin lainnya, yakni penyimpangan prosedur, angka pelaporannya juga termasuk tinggi.

Adrianus menduga, dalam konteks penyimpangan prosedur ini juga terjadi berbagai tindak penyiksaan oleh Polri terhadap tersangka.

"Kami menduga di situ terjadi penyiksaan. Penyimpangan prosedur yang berakhir dengan penyiksaan," ujar Adrianus. (Baca: Kontras: Anggota Polisi Paling Banyak Lakukan Penyiksaan )

Pendidikan penyidik polisi

Adrianus menilai penyidik semestinya diberi pendidikan yang baik agar caranya mengorek informasi dari tersangka bukan dengan kekerasan. Menurut dia, penyiksaan polisi terhadap tersangka dilakukan untuk mencari bukti dan ingin membuat orang yang dia periksa mengakui perbuatannya.

"Padahal pengakuan itu tidak penting, yang penting itu petunjuk dan alat bukti lain. Mungkin karena polisinya malas, dikejar waktu, tidak ada biaya, maka dikejar ke pengakuan. Dibombardir si tersangka," kata Adrianus.

Adrianus mengatakan, cara membuat tersangka mengaku dengan penyiksaan itu justru bisa menghambat proses hukumnya. Kerap dijumpai saat sidang keterangan yang diberikan terdakwa berbeda dengan berita acara pemeriksaan.

"Kesaksiannya bisa ngaco, pengakuan beda waktu pengadilan. Mestinya proses hukum cepat, nadinya terhambat karena dia ngomongnya lain," kata dia. (Baca: Polisi Jadi Lembaga yang Paling Banyak Dilaporkan ke Komnas HAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com