Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Tak Konsisten, Ahok dari Awal Tinggalkan Parpol, Sekarang Mau Balik Lagi

Kompas.com - 25/06/2016, 09:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menyindir sikap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang tidak konsisten.

Meski awalnya sudah memutuskan maju melalui jalur perseorangan dan mengaku telah berhasil mengumpulkan satu juta KTP warga Jakarta melalui kelompok relawan Teman Ahok, tetapi belakangan Ahok juga mulai mempertimbangkan untuk maju dari jalur parpol.

"Dari awal melupakan parpol, meninggalkan parpol, sekarang mau balik lagi ke parpol," kata Hidayat di Jakarta, Jumat (24/6/2016) malam.

Hidayat mengatakan, sejak awal PKS tak mau mengusung Ahok karena yang bersangkutan maju lewat jalur perseorangan.

(baca: Jika Maju Lewat Parpol, Ahok Diprediksi Ditinggalkan Pendukung)

Namunn meskipun nantinya Ahok maju lewat parpol bersama Golkar, Hanura dan Nasdem yang sudah mendukungnya, maka PKS juga tidak akan ikut bergabung.

"Kalau belum apa-apa sudah tidak konsisten seperti itu, tentu kami tak ingin pemimpin yang tak konsisten," ucap Wakil Ketua MPR ini.

Hidayat meyakini, masih banyak alternatif calon Gubernur DKI Jakarta lainnya yang lebih baik dari Ahok. PKS, lanjut dia, saat ini masih terus menggodok calon-calon yang akan diusung.

(baca: Jika Ahok Maju Lewat Jalur Parpol, "Teman Ahok" Akan Pasang Badan)

Koalisi dengan parpol lain yang belum menyatakan dukungan terhadap Ahok juga terus dijajaki.

"Kami sudah diajak bicara dengan PDI-P, Gerindra sudah. Bukan untuk menjegal Pak Ahok, tapi UU memang tidak memungkinkan kami untuk mengusung cagub sendiri," ucap Hidayat.

Ahok sebelumnya mengaku membulatkan tekad bahwa ia akan maju Pilgub DKI lewat jalur perseorangan.

(baca: Pulang dari Rumah Mega, Ahok Makin Mantap Maju lewat Jalur Independen)

Pernyataan itu disampaikannya sehari setelah menghadiri haul almarhum Taufiq Kiemas di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2016).

Di kediaman Mega, Ahok mengaku sempat mendapat wejangan dari kakak sulung Mega, Guntur Soekarnoputra, yang memuji kelompok relawan pendukungnya, "Teman Ahok".

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com