JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang rapat Komisi III DPR terasa cair dan hangat, Selasa (21/6/2016) siang. Ruangan di lantai dua Gedung Nusantara II DPR, tak hanya diisi anggota dewan namun juga sejumlah pejabat negara.
Sebut saja Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly.
Keduanya hadir sebagai wakil Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang dipanggil Komisi III untuk dimintai masukan terkait rekam jejak calon Kapolri Komisaris Jenderal Pol Tito Karnavian.
Selain Kompolnas, hadir lima pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kapala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf beserta jajaran.
Hasil penelusuran rekam jejak Tito dari tiga lembaga tersebut pun dinilai "bersih" dan tak mendapatkan catatan-catatan khusus apapun.
Karena pemaparan rekam jejak hanya berlangsung sekitar setengah jam, sesi pun langsung dilanjutkan dengan tanggapan fraksi yang tak jarang diselingi tawa bahkan pantun.
Sebut saja Anggota Komisi III dari Fraksi Golkar, Adies Kadir yang tak berkomentar apapun terkait pemaparan rekam jejak Tito, tetapi malah melontarkan pantun.
"Ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus. Cuci tangan sampai bersih, cukup sekian terima kasih," kata Adies.
Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo pun tak ketinggalan memberikan pantun. Pantun tersebut diucapkannya usai Anggota Komisi III Tifatul Sembiring menyampaikan pendapat.
"Buah Belimbing buah Manggis, terima kasih Pak Tifatul Sembiring," ucap Bambang diiringi tawa seisi ruang rapat.
Dukungan pun bermunculan dari para anggota dewan. Salah satunya dari Anggota Komisi III dari fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul.
Ruhut mengatakan, sebagai partai penyeimbang Demokrat akan mendukung setiap keputusan yang dinilai baik oleh Presiden Joko Widodo, termasuk terkait penunjukan Tito.
"Kami akan dukung full. Apalagi ini hak prerogatif presiden dan kami tahu rekam jejak Pak Tito. Benar yang dikatkan PPATK dan KPK, beliau orang yang bersih," ujar Ruhut.
Anggota Komisi III dari fraksi PKB, Abdul Kadir Karding juga tak meragukan hasil penelusuran PPATK, KPK dan Kompolnas sebagai lembaga negara yang dinilai kredibel.
Ia hanya menitipkan kepada Tito agar bisa memperbaiki komunikasi dan hubungan antara lembaga-lembaga penegak hukum sehingga bisa berjalan lebih baik tanpa kegaduhan hukum.