Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Pastikan Kasus-kasus "Warisan" Tak Akan Jalan di Tempat

Kompas.com - 08/06/2016, 06:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum meletakkan jabatannya, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol (purn) Anang Iskandar berpesan pada penerusnya untuk fokus pada kasus-kasus yang belum selesai dia ditangani.

Kepala Bareskrim Polri Irjen Pol Ari Dono Sukmanto memastikan amanah itu akan dia jalankan dan tak ada satu kasus pun terlewatkan.

"Semua perkara itu pasti jalan, tidak ada yang berhenti. (Kalaupun berhenti), berhentinya karena aturan," ujar Ari saat ditemui di ruangannya, Selasa (7/6/2016).

Itu termasuk kasus-kasus yang mangkrak sejak penyidikannya dimulai pada masa kepemimpinan Komjen Pol Budi Waseso seperti kasus kondensat.

Menurut Ari, sulit menentukan target waktu menyelesaikan pekerjaan itu karena banyaknya tunggakan kasus. Terlebih lagi kasus-kasus yang melibatkan lembaga atau instansi lain.

"Kalau terkait instansi lain, perlu ada koordinasi supaya apa yang kami harapkan bisa sampai," kata Ari.

"Target kami secepat-cepatnya karena bakal datang pekerjaan baru," lanjut dia.

Lain Anang, lain pula Ari. Tak seperti Anang yang mengkotakkan sejumlah kasus menonjol, Ari enggan membedakan penanganan kasus-kasus tersebut.

Meski begitu, ia tetap membuat skala prioritas penanganan kasus tertentu. Salah satunya kasus kondensat yang sudah lama ditangani Bareskrim Polri, namun belum juga dilimpahkan ke pengadilan.

"Itu sudah koreksi dari kejaksaan, sudah kami kembalikan. Masih kami tunggu lagi," kata lulusan Akademi Polisi tahun 1985 itu.

Anang Iskandar sebelumnya meminta Ari untuk menuntaskan tunggakan kasus lama yang menonjol. Kasus itu antara lain kasus PT Pelindo II dan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

"Pelindo juga belum selesai, Gafatar juga yang tersangkanya baru ditahan. Ini yang harus diselesaikan pak Ari Dono," ujar Anang.

(Baca: Anang Iskandar Minta Kabareskrim Baru Tuntaskan Kasus Pelindo II dan Gafatar)

Penyidikan kasus PT Pelindo II bahkan dilakukan sejak kepeimpinan Komjen Pol Budi Waseso, yang kemudian digantikan oleh Anang.

Sementara kasus Gafatar mulai disidik sejak Anang baru mengawali karirnya sebagai Kabareskrim delapan bulan lalu.

Kompas TV Segudang Masalah Menanti Kabareskrim Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com