Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Ingin Penegakan Hukum yang Tidak Gaduh

Kompas.com - 07/06/2016, 12:16 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Irjen Pol Ari Dono Sukmanto ingin penegakan hukum di Indonesia tidak menimbulkan gejolak-gejolak di masyarakat.

Ia mengakui, sejumlah kasus yang ditangani Bareskrim Polri banyak menjadi sorotan masyarakat. Salah ucap sedikit, maka gaduh tercipta.

Ari tidak ingin kegaduhan-kegaduhan itu terjadi di masanya dia memimpin.

"Kalau gaduh, nanti dilihat sama bangsa lain kok gaduh terus, tidak bagus," kata Ari saat ditemui di ruangannya, Selasa (7/6/2016).

"Investor mau datang, tidak jadi. Orang mau bayar pajak tidak berani. Penegakan hukum yang kita harapkan, ya berubah," ujarnya.

Ari menegaskan, dirinya akan tertutup dari segi informasi terkait penyelidikan dan penyidikan perkara. Lebih memilah informasi mana yang layak dipublikasikan ke masyarakat melalui media.

Informasi yang disampaikan pun sesuai fakta dan alat buktinya sudah jelas terkumpul.

"Kalau saya, berusaha dalam penegakan hukum nanti eksposnya kalau sudah faktanya cukup, duduk kasusnya dan buktinya cukup, P21, lengkap, baru kami informasikan," kata lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985 ini.

Menurut Ari, kegaduhan itu justru terjadi saat informasi yang seharusnya belum disampaikan, namun sudah beredar luas di masyarakat dan memancing beragam reaksi. Hal itulah yang ingin ia tekan selama menjabat ke depan.

Pesan untuk menekan kegaduhan pun dilontarkan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti sesaat setelah Ari menjabat sebagai Kabareskrim.

"Dalam penegakan hukum jangan sampai terjadi kegaduhan. Tapi bisa berdampak pada pemulihan situasi," ujar Ari meniru pesan Badrodin.

Ari menganggap wajar ada sedikit keributan yang ditimbulkan karena penanganan suatu perkara.

Namun, jangan sampai kegaduhan itu berlanjut dengan masalah yang lebih besar sehingga mengganggu stabilitas ekonomi dan keamanan.

"Gaduh atau tidak gaduhnya itu namanya ada sentuhan dalam penegakan hukum, ada lah ributnya sedikit. Hanya bagaimana kami sampaikan informasi itu sehingga tidak menimbulkan riak-riak seperti itu. Harus hati-hati kami bicara," kata Ari.

Kompas TV Gimana Perjalanan Karir Irjen Ari Dono?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com