JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar dinilai perlu melakukan rebranding untuk mengembalikan kepercayaan publik pasca penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa.
Hal itu terungkap dari survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) medio 2-7 Mei 2016.
Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, Golkar harus melakukan penyegaran dalam struktur kepengurusan dan program yang diusungnya.
Berdasarkan survei terhadap 1200 responden di 34 provinsi, sebesar 64,5 persen setuju jika Golkar melakukan rebranding dari sisi formatur keorganisasian serta visi dan misi partai.
"Golkar perlu rebranding baru dengan program dan tokoh nasional yang menjanjikan," ujar Ardian, saat konferensi pers survei "Paska Munaslub: Golkar Perlu Branding Baru?", di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Rabu (16/5/2016).
Ia mengatakan, ke depannya, program-program yang digagas Golkar jangan hanya menjangkau simpatisannya, tetapi juga masyarakat luas.
"Misalnya Golkar mendorong land reform yang sekarang belum ada bagi masyarakat. Atau memunculkan tokoh yang tidak pernah diduga publik, kemudian Golkar mencari di berbagai daerah dan dimunculkan," kata Ardian.
Ardian mengungkapkan, konflik internal yang melanda Golkar lebih dari setahun belakangan ini telah berdampak pada citra partai di mata publik.
Publik berharap, hasil Munaslub akan melahirkan Golkar yang baru.
"Yang tidak konflik, yang memunculkan ide-ide segar dalam gagasan, tokoh-tokoh baru, dan lain sebagainya," kata Ardian.
Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, dan margin of error +/_ 2,9 persen.
Munaslub Golkar menetapkan Setya Novanto sebagai ketua umum periode 2014-2019.
Keputusan ini diambil setelah Ade Komarudin yang seharusnya bertarung melawan Setya di pemilihan putaran kedua, mengundurkan diri.
Pasca penetapan, Setya menyatakan akan fokus melakukan konsolidasi partai ke daerah-daerah.
Ia juga menegaskan kembali perubahan posisi politik Golkar sebagai salah satu partai pendukung pemerintah.
Pada Munaslub, Golkar secara resmi menyatakan keluar dari Koalisi Merah Putih.