Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tifatul: PKS Hormati Keputusan Golkar Keluar dari KMP

Kompas.com - 17/05/2016, 18:55 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring mengatakan bahwa partainya menghormati sepenuhnya keputusan Partai Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP).

Keputusan itu dinyatakan Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa pada Senin (16/5/2016).

"Saya belum dengar pernyataan resmi mereka yang menyatakan keluar dari KMP. Tapi kalau memang benar begitu, kami menghormati sepenuhnya keputusan mereka," ujar Tifatul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/5/2016).

Tifatul menambahkan, bagi PKS, Setya Novanto selaku Ketua Umum Partai Golkar saat ini bukanlah orang baru.

"Kami pun sudah kenal dan berteman dengan Pak Novanto. Sehingga tidak akan ada problem komunikasi nantinya," ujar Tifatul.

Dia pun mengatakan bahwa keputusan Golkar tentu sudah dipertimbangkan sematang mungkin. (Baca: Resmi, Golkar Nyatakan Keluar dari KMP)

Tifatul menyatakan bahwa PKS tak mungkin bisa mengintervensi keputusan Golkar tersebut.

"Setiap partai memiliki mekanisme pengambilan keputusannya sendiri, dan kami menghormati sepenuhnya keputusan Golkar untuk keluar dari KMP," tuturnya.

Presiden PKS Sohibul Iman sebelumnya mengucapkan selamat atas terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua umum Partai Golkar yang baru.

(Baca: Presiden PKS Ucapkan Selamat untuk Setya Novanto)

Dia berharap dengan terpilihnya Setya Novanto bisa mengonsolidasikan seluruh elemen yang ada di internal partai berlambang beringin itu.

"Selamat mengemban amanah baru sebagai ketum Golkar. Semoga Golkar makin solid dan kontributif bagi bangsa dan negara," tulis Sohibul, melalui pesan singkat.

Kompas TV Golkar Resmi Keluar dari KMP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com