Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Pandangan di PKS, Fahri dan Tifatul Tetap Senada soal KMP

Kompas.com - 17/05/2016, 18:13 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kini dalam posisi berseberangan di internal PKS, namun dua politisi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah dan Tifatul Sembiring, memiliki jawaban yang sama saat ditanya mengenai kelanjutan Koalisi Merah Putih (KMP).

Keberadaan KMP kembali menghangat setelah Partai Golkar secara resmi menyatakan keluar dari koalisi yang menjadi oposisi pemerintah itu, dalam Munaslub Partai Golkar, Senin (16/5/2016).

Tifatul yang lebih dulu ditanya menjawab bahwa oposisi dan koalisi yang permanen itu hampir tak ada keberadaannya.

"Dari dulu saya meyakini tak ada koalisi yang permanen. Dunia saja tidak permanen, begitu pula dengan koalisi," ujar Tifatul saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Jakarta Selasa (17/5/2016).

Ketika ditanya mengenai keberadaan PKS di KMP, Tifatul pun menjawab bahwa koalisi permanen itu hanya bisa terjadi di sistem pemerintahan parlementer.

"Kalau di sistem presidensial seperti di Indonesia sekarang ya sulit untuk membangun koalisi permanen di antara partai politik yang ada," tutur Tifatul.

Namun, Tifatul menolak jika keberadaan KMP disebut setengah hati.

"Tidak setengah-setengah, situ saja yang bilang setengah-setengah. Menurut sebagian orang sih 70 persen-30 persen," ujarnya.

Hal senada pun disampaikan oleh Fahri Hamzah. Dia mengatakan sejak awal istilah KMP itu sudah diperhalus maknanya. Artinya KMP bukan lagi sebuah koalisi permanen yang mutlak keberadaannya.

"Dari awal Pak Ical dan Pak Prabowo juga sudah menghaluskan istilah KMP, KMP itu tempat kongkow-kongkow, tempat diskusi," tutur Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta Selasa (17/5/2016).

Dia menambahkan selama ini pun kerap kali koalisi di Indonesia terbangun tanpa sekat-sekat yang jelas. Sehingga KMP pun juga begitu.

"Yang terpenting adalah kami memandang koalisi ini sebagai silaturahmi politik," ucap Fahri.

Kompas TV Golkar Resmi Keluar dari KMP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com