Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulkifli Ingatkan Aparat yang Kerap "Ditaklukkan" Pengedar Narkoba

Kompas.com - 04/05/2016, 14:47 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

BANTEN, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Zulkifli Hasan menilai, peredaran narkoba di Indonesia sudah mengkhawatirkan.

Narkoba, kata dia, dianggap sebagai bisnis yang menjanjikan dan mendatangkan keuntungan besar bagi jaringan pengedar.

Dengan penghasilan yang sangat besar para pengedar narkoba bisa memengaruhi aparat penegak hukum.

Menurut Zulkifli, hal ini terlihat dari sejumlah kasus yang menunjukkan dugaan keterlibatan aparat sebagai pengedar maupun pengguna.

"Itulah akar persoalan narkoba. Narkoba ini satu jenis bisnis yang sangat besar uangnya. Bisa memengaruhi aparat keamanan," ujar Zulkifli, dalam acara dialog Safari Kebangsaan Merajut Kebinnekaan, di Aula SMAN 1 Ciruas, Serang, Provinsi Banten, Rabu (4/5/2016).

Ia menilai, lemahnya integritas aparat penegak hukum semakin menghambat perang terhadap peredaran narkoba. 

Persoalan ini harus segera dibenahi agar Indonesia tak menjadi target utama peredaran narkoba di kawasan Asia.

"Aparat kita juga masih lemah. Sering ditaklukkan oleh pengedar. Masalahnya di penegakan dan aparat hukum. Itu kenapa narkoba mati satu tumbuh seribu," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini.

Zulkifli menyebutkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari Badan Narkotika Nasional (BNN), total narkoba yang berhasil disita berjumlah 5 ton dan diprediksi angka pengguna narkoba di Indonesia mencapai 6 juta orang. 

Selain itu, setiap harinya, sebanyak 40-50 orang meninggal dunia karena menggunakan narkoba. 

"PBB mengumumkan Indonesia negara nomor 1 di Asia untuk penyelundupan dan peredaran. Oleh karena itu, Presiden bilang kita masuk dalan kategori darurat narkoba. Indonesia tidak boleh kalah melawan narkoba. Kalau  kita lemah, kita bisa hilang satu generasi dan negara bisa mundur 200 tahun," papar Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com