JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Steering Committee Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar Nurdin Halid mengaku heran isu soal iuran calon ketua umum seakan menjadi satu-satunya sorotan publik dan media.
Menurut Nurdin, aturan mengenai iuran dan sumbangan telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Pihak-pihak yang berkomentar mengenai iuran pun dianggap Nurdin tak mengerti AD/ART.
"Iuran saja kok jadi perhatian. Yang menjadi perhatian itu bahan yang dibahas Golkar ke depan dan bangsa," ujar Nurdin saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (28/4/2016).
Hari ini, DPP Partai Golkar akan melaksanakan rapat pleno. Ketentuan mengenai iuran dan sumbangan Munaslub juga akan menjadi salah satu poin yang dibahas.
Namun, Nurdin mengatakan hal tersebut bukan lah poin terpenting yang akan dibahas.
"Itu juga bukan bukan trending topic," ujarnya.
Sejumlah poin terkait penyelenggaraan Munaslub Golkar akan dibahas dalam rapat pleno hari ini, termasuk penetapan tanggal pelaksanaan Munaslub.
Pada rapat pleno DPP lalu, ditetapkan bahwa Munaslub akan diselenggarakan tanggal 7 Mei 2016. Namun, ada perubahan sehingga harus digeser ke tanggal 23 Mei 2016.
Hingga pukul 9.30 WIB, terlihat sejumlah petinggi partai di antaranya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wakil ketua Umum Agung Laksono, Fadel Muhammad, Yorrys Raweyai, dan Theo L Sambuaga hadir dalam rapat tersebut.