Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski SK Kepengurusan Berlaku hingga 2019, Munaslub Golkar Akan Tetap Pilih Ketum

Kompas.com - 28/04/2016, 14:46 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar akan tetap memilih ketua umum baru pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Hal tersebut telah diputuskan dalam rapat pleno DPP Partai Golkar, Kamis (28/4/2016).

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menekankan, munaslub akan tetap dilaksanakan sesuai dengan keputusan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar beberapa waktu lalu.

"Kami harap regenerasi Partai Golkar berjalan tiga tahun lebih cepat," ujar Aburizal di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (28/4/2016).

Pernyataan Aburizal kembali dipertegas oleh Ketua Penyelenggara Munaslub Partai Golkar Theo L Sambuaga. Theo menyebutkan, calon-calon ketua umum yang siap maju saat ini sudah muncul dan mendaftarkan diri.

(Baca: Muncul Usulan Tak Perlu Ada Pemilihan Ketum di Munaslub Golkar)

"Munaslub 23 Mei. Jangan ada keraguan, pasti akan memilih ketua umum dan pengurus yang baru," ujar Theo.

Adapun pendaftaran calon ketua umum, dia melanjutkan, akan mulai dibuka pada minggu depan, yakni 3-4 Mei 2016. Pada tanggal 5 Mei, nama bakal calon sudah ditetapkan untuk berkompetisi pada tahapan sosialisasi ke daerah, dan diakhiri dengan debat publik.

(Baca: SK Kepengurusan Berlaku hingga 2019, Panitia Yakin Munaslub Golkar Tetap Jalan)

Sementara itu, ada pula sosialisasi khusus internal pada tanggal 10 Mei. Oleh karena itu, ia mengimbau agar setiap bakal calon mempersiapkan diri menjelang munaslub.

"Minggu depan sudah mulai pendaftaran, persiapkan betul-betul munaslub mendatang," ujar Theo.

"Ada tahapan kampanye, penjaringan, sampai pemilihan bakal calon di munaslub," tutur Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Sebelumnya, Kementerian Hukum dan HAM telah mengesahkan kepengurusan yang baru untuk Partai Golkar, yang merupkan hasil rekonsiliasi antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Kepengurusan baru itu ditunggu-tunggu untuk menjadi dasar penyelenggaraan munaslub pada 23 Mei.

Namun, pertanyaan muncul kemudian saat SK kepengurusan baru itu berlaku hingga 2019. Sempat muncul usulan agar para peserta munaslub tidak lagi memilih ketua umum.

Kompas TV Munaslub Golkar Akan Berlangsung di Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com