Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadel Hubungi Ketua KPK Minta Awasi Munaslub Golkar, tetapi Ditolak

Kompas.com - 28/04/2016, 14:31 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar ingin membentuk satgas untuk mengawasi jalannya musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang akan digelar di Bali pada 23 Mei 2016.

Tim tersebut merupakan gabungan dari internal Partai Golkar bersama BIN, KPK, dan Polri.

Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Fadel Muhammad mengaku sudah berbicara dengan Ketua KPK Agus Rahardjo mengenai rencana tersebut. Namun, Agus menolak.

"Dia enggak mau karena ini tidak ada kerugian negara," ujar Fadel seusai rapat pleno DPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (28/4/2016).

"Saya bilang, saya cuma perlu aparatnya (KPK) dan metodologinya," lanjut dia. (Baca: Politik Uang Munaslub Golkar)

Fadel mengaku telah melakukan komunikasi dengan Agus belum lama ini melalui sambungan telepon. Menurut Fadel, Agus akan memberikan jawaban setelah munaslub disahkan terlebih dahulu.

"Kan baru disahkan di pleno hari ini. Kami mau bikin ini supaya bersih-lah, penyelenggaraannya bagus," imbuhnya. (Baca: Politik Uang, Mana Tahan...)

Fadel juga mengaku sudah berbicara dengan Kepala BIN Sutiyoso. Menurut dia, Sutiyoso setuju untuk mendukung.

Keterlibatan BIN, kata Fadel, akan sangat aktif dalam munaslub. Mereka akan membaur bersama anggota komite etik dan polisi untuk memastikan bahwa penyelenggaraan munaslub berjalan baik.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief sebelumnya mengatakan, pihaknya tidak akan terlibat dalam Munaslub Golkar karena hal itu merupakan urusan partai.

Menurut Laode, KPK tidak memiliki wewenang untuk ikut terlibat dalam urusan internal partai politik. Meski demikian, KPK berharap, tidak ada praktik politik uang. (Baca: KPK Putuskan Tak Terlibat Munas Golkar)

"Ini berlaku bagi setiap partai politik, termasuk Golkar," kata Laode beberapa waktu lalu.

Munaslub Golkar diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp 47 miliar. Tiap-tiap calon ketum Golkar dibebankan Rp 1 miliar.

Awalnya, biaya munaslub diestimasikan mencapai Rp 66,9 miliar. Angka itu didasari asumsi bahwa setiap pengurus DPD provinsi dan kabupaten/kota diberi uang saku.

Namun, rapat pleno memutuskan agar uang saku peserta ditiadakan. (Baca: Golkar Patok Setoran Rp 1 M untuk Setiap Caketum)

Sementara itu, untuk uang transpor, jumlahnya menurut kesepakatan akan disesuaikan dengan daerah asal peserta.

Peserta yang datang dari daerah yang lebih jauh akan mendapatkan uang transpor lebih besar. Sebaliknya, yang daerahnya lebih dekat akan mendapatkan uang transpor lebih sedikit.

Kompas TV Munaslub Golkar Akan Berlangsung di Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com