JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Organizing Committee Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar Zainuddin Amali mengaku bahwa muncul usulan agar tidak perlu ada pemilihan ketua umum baru dalam Munaslub Golkar mendatang.
Usulan itu menyebutkan, munaslub cukup menetapkan kepengurusan yang sudah ada saja. Apalagi, Menkumham sudah mengeluarkan SK bagi kepengurusan Golkar rekonsiliasi yang masa berlakunya hingga 2019 mendatang.
Kepengurusan itu dipimpin Aburizal Bakrie sebagai ketua umum, namun mengakomodir pula kubu Munas Ancol yang dipimpin Agung Laksono.
"Ada pendapat bahwa ketua umum Partai Golkar yang baru belum tentu bisa menciptakan suasana yang kondusif bagi partai kedepan, maka lebih baik Munaslub menetapkan kepengurusan yang sudah ada. Itu beberapa pendapat," kata Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Namun, Amali memastikan usulan tersebut tidak akan diakomodir karena hanya dilontarkan oleh segelintir pihak. Mayoritas pengurus Golkar ingin agar Munaslub terselenggara dengan pemilihan ketua umum baru yang adil dan demokratis.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini pun memastikan bahwa Munaslub Partai Golkar yang akan digelar pada 23-25 Mei di Bali akan tetap memilih Ketua Umum Partai Golkar.
"Saya pastikan Munaslub Partai Golkar akan memilih Ketua Umum Partai Golkar yang baru meskipun Menkumham telah mengeluarkan SK Kepengurusan Partai Golkar yang baru untuk periode 2014-2019. Tidak akan ada masalah," kata Amali.
Sebelumnya, Menkumham Yasonna Laoly mengesahkan kepengurusan Partai Golkar yang baru hasil kesepakatan kubu Aburizal dan Agung Laksono. Kepengurusan yang dipimpin Aburizal itu untuk periode 2014-2019.
(Baca juga: Menkumham Sahkan Kepengurusan Golkar 2014-2019, Aburizal Ketum)
Kepengurusan yang disahkan mengakomodasi kedua kubu, baik kubu Aburizal maupun kubu Agung, meskipun basisnya adalah hasil Munas Bali sebagaimana putusan Mahkamah Agung. Kesepakatan itu dicapai setelah kedua kubu melakukan pembicaraan internal. Kepengurusan Golkar ini mengakomodasi 80 persen kubu Ancol atau sebanyak 75 orang dari 95 kader yang diajukan olah Agung.