Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Saksi Kasus Suap Reklamasi, Wakil Baleg DPRD DKI Dicecar 23 Pertanyaan

Kompas.com - 18/04/2016, 21:40 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.COM - Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD DKI Merry Hotma selesai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (18/4/2016).

Merry Hotma diperiksa untuk tersangka Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi dalam kasus suap pembahasan Raperda tentang reklamasi Teluk Jakarta.

Usai diperiksa, politisi PDI Perjuangan itu tidak memberikan banyak keterangan pada awak media.

Merry hanya menjelaskan bahwa dirinya diajukan sejumlah pertanyaan terkait isi pembahasan Raperda Reklamasi oleh penyidik KPK.

"Ada sekitar 23 (pertanyaan). Tentang pasal-pasal, mekanisme (pembahasan Raperda reklamasi Teluk Jakarta)," ujar Merry sambil bergegas masuk ke dalam mobil.

Tidak hanya Merry yang telah diperiksa oleh penyidik KPK sebagai saksi dalam kasus tersebut.

Direktur PT Kapuk Naga Indah, Nono Sampono serta Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik juga turut serta menjalani pemeriksaan hari ini. (Baca: Selain M Taufik, KPK Periksa Nono Sampono Terkait Suap Raperda Reklamasi)

Taufik dan Merry dimintai keterangannya untuk tersangka M Sanusi karena diduga telah menerima suap sebesar Rp 2 miliar dari Ariesman Widjaja, selaku Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land. (Baca: Presdir APL Akui Beri Suap Rp 2 Miliar ke Sanusi)

Suap itu diduga disalurkan melalui Trinanda Prihantoro yang menjabat sebagai Personal Assistant PT Agung Podomoro Land. Ariesman dan Trinanda telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Kompas TV Taufik Diperiksa KPK Sebagai Saksi untuk Sanusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com