Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliling Eropa, Jokowi Tak Sekadar Lakukan "Kunjungan Basa-basi"

Kompas.com - 15/04/2016, 19:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke sejumlah negara di Uni Eropa pada 17 hingga 23 April 2016 mendatang.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan, kunjungan kerja Presiden ini bukanlah kunjungan basa-basi.

"Presiden menekankan, bukan kunjungan basa-basi. Dalam setiap negara yang dikunjungi, akan diminta sesuatu yang done. Artinya, sesuatu yang terlaksana, bukan sekadar kunjungan," ujar Pramono di Istana, Jumat (15/4/2016).

Menurut Pramono, agenda kunjungan kali ini masih seputar mempererat hubungan dagang, peningkatan kerja sama sektor ekonomi, pembahasan isu-isu Timur Tengah, dan persoalan pemberantasan terorisme.

Selain itu, diselipkan pula agenda kerja sama di bidang maritim dengan salah satu negara yang bakal dikunjungi Presiden serta rombongan.

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menjelaskan, salah satu yang ingin dicapai dalam kunjungan kerja kali ini adalah penegasan tahap awal negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Uni Eropa dan Indonesia.

"Itu akan menjadi satu perjanjian perdagangan dan kerja sama ekonomi raksasa karena menyangkut 28 negara anggota Uni Eropa," ujar Thomas.

Wakil Menteri Luar Negeri Muhammad Fachir menambahkan, Presiden dijadwalkan bertemu kepala komisi Uni Eropa, Dewan Uni Eropa, beserta parlemennya.

"Kunjungan ini intinya yakni, pertama, memperkokoh kemitraan Indonesia dengan Uni Eropa. Kedua, menampilkan Indonesia sebagai negara yang terbuka sekaligus kompetitif," ujar Fachir.

Kompas TV Presiden Rancang Inpres Perencanaan dan Penganggaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com