Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Ketua Umum Golkar Menanggung Tiga Beban Politik Besar

Kompas.com - 14/04/2016, 07:43 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Indra Jaya Piliang menilai calon ketua umum Partai Golkar menanggung beban politik yang besar.

Beban politik itu muncul karena segala perilaku, tingkah, dan karakternya akan menjadi penilaian publik. Karena itu, calon ketua umum Partai Golkar dibebankan untuk menjaga nama baik pribadi untuk menjaga nama baik partai.

Beban politik itu pun bertambah berat jika calon terjerat kasus hukum.

"Beban politik itu tidak hanya hukum positif. Ada juga misalnya beban keluarga," kata Indra, dalam diskusi bertema "Golkar Menuju Partai Progresif", di Jakarta, Rabu (13/4/2016).

"Kalau pernah KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) bisa menjadi isu hangat jelang Munaslub," ujarnya.

Indra juga membagi beban politik itu ke dalam tiga hal, yaitu beban masa lalu, beban masa kini, dan beban masa depan.

Untuk masa kini, calon ketua umum Partai Golkar dibebankan untuk selalu mengikuti perkembangan zaman. Ini perlu dilakukan untuk memahami isu generasi teranyar.

"Beban kekinian harus dekat dengan Generasi Y. Saya kaget melihat anak kecil sudah bisa main smartphone," ujar Indra.

Beban masa depan, menurut Indra, adalah bagaimana ketua umum harus membangun sistem untuk partainya. Ini diperlukan untuk memberikan manfaat untuk partai di masa depan.

Sedangkan menjaga nama baik pribadi dan partai masuk dalam beban politik masa kini. Itu termasuk beban untuk memperlihatkan sikap berpolitik yang santun.

"Tapi yang lebih penting lagi ketua umum harus mampu tekan ambisinya," ujarnya.

Menurut Indra, menjadi ketua umum partai tidak berarti harus mencalonkan diri menjadi pemimpin negara.

"Di Amerika Serikat, masyarakat banyak tidak kenal siapa ketua umumnya. Mereka hanya tahu siapa presidennya," kata Indra.

Kompas TV Golkar "Panas" Jelang Munas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com