Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Opsi Ini Dianggap Jalan Keluar Pembiayaan Munaslub Golkar

Kompas.com - 14/04/2016, 06:56 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Pengarah atau Steering Committee hingga kini masih mengkalkulasi anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar.

Diperkirakan, anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Munaslub bakal lebih besar dari munas biasanya.

Anggota SC Munaslub Golkar, Andi Sinulingga mengatakan, ada tiga opsi yang disiapkan SC untuk mengatasi persoalan pembiayaan Munaslub.

Pembiayaan itu meliputi anggaran untuk kampanye di lima zona, debat publik di televisi, hingga pelaksanaan Munaslub itu sendiri.

"Opsi pertama, seluruh pembiayaan rangkaian kegiatan dibebankan kepada setiap kandidat," kata dia di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (13/4/2016).

Opsi kedua, seluruh biaya sosialisasi kandidat termasuk debat publik dibebankan kepada kandidat. Sedangkan, DPP Partai Golkar hanya mendapat beban untuk membiayai penyelenggaraan Munaslub.

Opsi ketiga, yakni seluruh biaya sosialisasi dan debat publik, serta setengah kegiatan Munaslub dibebankan ke kandidat.

Dalam hal ini, DPP Partai Golkar hanya menanggung setengah biaya penyelenggaraan Munaslub.

"Untuk mengatasi persoalan biaya ini, kami sudah mulai inisiatif mengumpulkannya. Alhamdullilah, baru satu hari dibuka sudah terkumpul Rp 100 juta," kata dia.

Andi mengaku, selama ini tidak ada uang yang disetorkan ke dalam kas partai. Kondisi tersebut, menurut dia, tak hanya dialami Golkar, tetapi juga partai politik lain.

Menurut dia, jika negara membantu pembiayaan operasional parpol, sebenarnya persoalan anggaran tidak perlu menjadi hal yang dikhawatirkan di dalam penyelenggaraan munas seperti ini.

"Oleh karena itu, untuk menyiasati masalah pembiayaan ini, kami menyiapkan tiga opsi. Namun, keputusan terakhir tetap berada di rapat pleno," ujarnya.

Kompas TV Golkar "Panas" Jelang Munas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com