Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Ketum PPP, Rommahurmizy Akan Tetap Akomodasi Kubu Djan Faridz

Kompas.com - 10/04/2016, 06:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang terpilih untuk periode kepengurusan 2016-2021, M Romahurmuziy atau Romy, berjanji akan tetap merangkul kubu Djan Faridz yang selama ini menentang pelaksanaan muktamar dalam kepengurusannya.

Dia menyatakan tak akan melakukan pemecatan atau perubahan dalam struktur yang ada, termasuk pada struktur fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat.

"PPP dengan muktamar yang seutuhnya ini tidak akan melakukan pemberhentian dan pergantian pengurus. Termasuk dengan fraksi di DPR pun menurut saya tidak ada masalah," ujar Romy, Sabtu (9/4/2016).

Dia menyatakan, setelah terpilih untuk memimpin PPP, rekonsiliasi dengan mengakomodasi semua kontribusi anggota akan menjadi fokusnya demi kepentingan partai ke depan.

(Baca: Djan Faridz Sebut Muktamar VIII PPP Pertemuan Kadis Pemakaman Se-Indonesia)

Romy pun berencana menemui Ketua Umum PPP sebelumnya, hasil Muktamar Bandung tahun 2011 silam, Suryadharma Ali, yang saat ini mendekam di penjara karena kasus dugaan korupsi dana haji.

"Saya akan temui beliau secepatnya, di mana yang diperbolehkan oleh peraturan besuknya," tutur Romy.

Saat menemui SDA, Romi ingin menyampaikan sejumlah permohonan, seperti doa atas terpilihnya Romi sebagai ketua PPP yang baru serta izin agar istri SDA, yaitu Wardatul Asriah, bisa mendampingi Romi dalam kepengurusan PPP.

"Ketiga, saya ingin meminta nasihat untuk kepemimpinan ke depan. Terakhir juga saya ingin mendoakan Pak SDA agar tetap tabah," ungkap dia.

(Baca: Terpilih sebagai Ketum PPP, Ini Komentar Romahurmuziy)

Romy resmi terpilih menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk periode kepengurusan 2016-2021 tanpa melalui pemungutan suara atau secara aklamasi.

Dalam pemilihan yang dilangsungkan dalam kegiatan Muktamar VIII di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Sabtu, sebanyak 1.062 anggota PPP menyatakan setuju Romy memimpin partai berlambang Kakbah tersebut.

Walaupun sempat berjalan alot, proses pemilihan yang dimulai seusai agenda penentuan mekanisme pemilihan ketua umum itu berjalan lancar dan aman sejak berlangsung pada siang hingga sore hari.

"Tujuan saya adalah membangun kembali PPP sebagai partai yang berkarakter," kata Romi saat ditanya mengenai langkah pertama yang akan dilakukan setelah terpilih menjadi ketua umum PPP.

Kompas TV Romahurmuziy Terpilih Jadi Ketum PPP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com