JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Persatuan Pembangunan kembali menggelar Muktamar VIII sebagai upaya islah atas sengketa dualisme kepemimpinan di tubuh partai itu.
Menurut rencana, muktamar ini akan diselenggarakan selama empat hari pada 8-11 April 2016 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP PPP hasil Muktamar Bandung, Muhammad Romahurmuziy, Muktamar VIII PPP ini akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Segala persiapan pun telah dilakukan guna menyambut kedatangan Presiden.
"Persiapannya sudah 99 persen. Tadi kami beri kesempatan gelada resik dengan protokol Istana," ujar Romy di lokasi Muktamar, Jumat.
"Keamanan yang disiagakan ada sekitar 1.500 orang termasuk Paspampres," kata dia.
Romy mengatakan, seluruh pihak diundang dalam penyelenggaraan Muktamar ini, termasuk kubu Djan Faridz. Namun, ia tidak dapat memastikan apakah Djan akan menghadiri pelaksanaan Muktamar ini.
“Senior-senior juga sudah hadir di lokasi, Kyai Maimoen Zabair juga akan hadir,” ujarnya.
Rommy pun berharap agar Djan Faridz dapat hadir dalam penyelenggaraan Muktamar ini. Sebab, hal ini merupakan salah satu upaya islah untuk menyelesaikan konflik internal di tubuh PPP.