Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM dan MUI Sepakat Siyono Harus Diotopsi

Kompas.com - 30/03/2016, 18:53 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komnas HAM Siane Indriani mengatakan bahwa saat ini Komnas HAM bersama PP Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia sedang mengupayakan dilakukannya otopsi terhadap Siyono.

Siyono yang dianggap polisi sebagai terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah, tewas saat ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri beberapa waktu lalu.

Hal tersebut disampaikan Siane seusai menggelar rapat tertutup di kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (30/3/2016).

"Sore ini kami mendapat fakta bahwa Komnas HAM dan MUI sama-sama setuju dengan adanya otopsi," ujar Siane. (baca: Warga Tolak Otopsi Jenazah Siyono)

Menurut Siane, Suratmi istri Siyono telah meminta Komnas HAM untuk melakukan investigasi atas kematian tidak wajar yang menimpa suaminya. Suratmi sudah memberikan surat persetujuan keluarga untuk dilakukan otopsi.

"Ibu Suratmi ini yakin suaminya meninggal tidak wajar," kata Siane.

Ia menambahkan, upaya otopsi perlu dilakukan untuk mengungkap fakta yang sebenarnya secara medis atas tewasnya Siyono.

Rencana otopsi itu, kata dia, sudah mendapat izin dari Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti. (baca: Diminta Ikhlaskan Kematian Suaminya, Istri Siyono Diberi Uang Dua Gepok)

Ia mengatakan, jika peristiwa yang menimpa Siyono tidak terungkap, maka hal tersebut akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap upaya pemberantasan terorisme yang dilakukan oleh Densus 88.

"Kita ingin mencari tahu apa penyebab kematiannya secara medis dan adil. Kalau tidak ini akan menimbulkan keraguan di masyarakat pada Densus 88 karena tidak ada kejelasan mengenai apa yang terjadi dengan Siyono," kata dia.

Siane menambahkan, Komnas HAM tidak ingin dianggap sebagai pendukung terorisme karena terus mendesak pengungkapan kasus Siyono. (baca: Kapolri Bantah Pemberian Dua Gepok Uang ke Keluarga Siyono sebagai Sogokan)

Ia berharap permintaan tersebut dilihat sebagai upaya Komnas HAM dalam menegakan hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, sekalipun terhadap terduga teroris.

"Jangan ada pembalikan logika kami mendukung teroris. Ini adalah proses penegakan hukum dan HAM, apalagi Siyono baru dikatakan terduga teroris. Kami minta ada upaya penghormatan pada upaya penegakan hukum," kata Siane.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Amirsyah Tambunan mengatakan, proses otopsi perlu dilakukan untuk memenuhi hak-hak keluarga korban.

Menurut Amirsyah, pihak keluarga perlu mengetahui apa yang menjadi penyebab tewasnya Siyono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com