Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alfia Reziani Resmi Dilantik Jadi Anggota DPR Gantikan Puan Maharani

Kompas.com - 17/03/2016, 16:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Alfia Reziani resmi menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan menggantikan Puan Maharani, yang menjabat Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Pelantikan Alfia sebagai anggota DPR dilakukan dalam rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/3/2016) sore. Pelantikan dipandu langsung oleh Ketua DPR Ade Komarudin.

"Saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan kepentingan nasional demi kepentingan negara dan kesatuan republik Indonesia," kata Alfia membacakan petikan sumpah janjinya sebagai Anggota DPR.

Usai dilantik, Alfia langsung duduk di kursi rapat paripurna dan mengikuti jalannya rapat.

Alfia atau yang akrab disapa Alfi merupakan calon legislatif yang maju dari daerah pemilihan Jawa Tengah V, dapil yang sama dengan Puan. Dapil tersebut meliputi wilayah Sukoharjo, Solo, Boyolali, dan Klaten.

Sebenarnya, di atas nama Alfi masih ada caleg PDI-P di dapil V Jateng lainnya yang mendapat suara lebih tinggi, yakni Darmawan Prasodjo.

Namun, Darmawan terlanjur ditunjuk untuk bertugas sebagai Deputi I Kepala Staf Kantor Kepresidenan.

Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno mengatakan, karena faktor ini lah proses pergantian antar waktu Puan di DPR menjadi terlambat.

Darmawan harus terlebih dulu mengirimkan surat kepada KPU untuk menyatakan pengunduran diri atas haknya sebagai anggota DPR pengganti Puan.

Puan sendiri meninggalkan jabatannya sebagai anggota DPR karena ditunjuk sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan oleh Presiden Joko Widodo.

Pelantikan Puan sebagai menteri sudah dilakukan pada akhir 27 Oktober 2014 atau sekitar 1,5 tahun yang lalu.

Tak kunjung dilantiknya pengganti Puan sempat menuai protes hingga polemik dari sejumlah pihak. Bahkan, Puan sempat dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan karena dianggap rangkap jabatan anggota DPR dan menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com