Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicecar 43 Pertanyaan, Saipul Jamil Bantah Semua Tuduhan AW

Kompas.com - 16/03/2016, 21:04 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit III Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kompol Budi Setiadi mengatakan bahwa Saipul Jamil mengelak semua tuduhan yang dilaporkan oleh AW (22). Budi menjelaskan pada pemeriksaan hari ini, Saipul dicecar 43 pertanyaan seputar materi yang diadukan oleh AW kepada penyidik.

"Kami tanyakan kepada SJ, apakah benar pernah melakukan pelecehan seksual sesuai dengan yang dilaporkan AW. Dia mengelak, tak mengenal AW, karena itu sudah kami permohonkan untuk dikonfrontir," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/3/2016).

Budi menambahkan, penyidik juga sudah memperlihatkan semua barang bukti yang disertakan oleh AW pada saat membuat pelaporan kepada Saipul.

"Foto, baju dan celana kami perlihatkan. Dia bilang tidak kenal dengan orangnya, jadi tidak tahu bajunya juga," ucapnya.

Baca: Saipul Jamil Siap Laporkan Balik AW

Budi menjelaskan, saat pemeriksaan hari ini penyidik belum menghadirkan AW. Penyidik hanya melakukan pemeriksaan kepada Saipul dan ketiga saksi lainnya.

"AW belum kami hadirkan. Kami hanya hadirkan saksi SJ dan tiga orang saksi lainnya," jelasnya.

AW melaporkan Saipul Jamil pada 24 Februari 2016 lalu dengan nomor laporan LP: 901/II/2016/PMJ/Dit Reskrimum. Dalam laporannya AW mengaku dicabuli Saipul pada tahun 2014 lalu. Pencabulan itu dilakukan di rumah Saipul, di Jalan Gading Indah Utara, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pada hari ini, pemeriksaan terhadap Saipul berlangsung selama enam jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com