Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azis Syamsuddin: Demi Tuhan, Saya Tidak Akan Keluar dari Golkar jika Kalah

Kompas.com - 23/02/2016, 14:27 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Calon ketua umum Partai Golkar, Azis Syamsuddin, berjanji tidak akan keluar dari Partai Golkar jika tidak terpilih menjadi ketua umum dalam munas nanti. Dia juga berjanji tidak akan pindah ke partai lain.

"Jika tidak terpilih, demi Tuhan, saya tidak akan keluar dari Partai Golkar, apalagi pindah partai. Saya akan tetap menjadi kader Golkar," katanya saat berkampanye di hadapan kader Partai Golkar Jawa Timur di Surabaya, Selasa (23/2/2016).

Azis menyebutkan, jika kalah, dia siap bergabung dengan pemenang untuk bersama-sama memajukan Golkar. Namun, bila tidak digandeng pemenang, sebut dia, hal tersebut juga tidak menjadi masalah.

"Paling saya akan kembali aktif di dunia pengacara, tetapi jiwa saya tetap Golkar," ujarnya.

Dalam orasinya, dia juga menjelaskan kedekatannya dengan Jawa Timur. "Bapak saya TNI. Meskipun lahir di Jakarta, tetapi SD dan SMP saya di Jember karena saat itu bapak saya sedang tugas di Jember. Karena itu, saya juga suka rujak cingur," katanya.

Azis membantah majunya dia menjadi caketum hanya untuk meningkatkan posisi tawarnya di Partai Golkar untuk mengincar posisi tertentu. Meskipun masih terbilang muda dibanding calon lainnya, dia mengaku juga punya hak untuk menjadi pimpinan partai.

"Saya hanya menawarkan diri untuk ikut membesarkan partai," ujarnya.

Selain Azis Syamsuddin, sejumlah calon ketua umum Partai Golkar sebelumnya juga sempat menggelar kampanye di Surabaya, yakni Idrus Marham dan Setya Novanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com