Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih Penghargaan, Sumita Tobing Sebut Dunia Jurnalistik Saat Ini Lebih Sulit

Kompas.com - 29/01/2016, 02:03 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jurnalis senior Sumita Tobing meraih penghargaan dari Kompas TV atas sosoknya yang dianggap inspiratif, membuka perubahan, dan membuat pergerakan di Indonesia.

Penghargaan tersebut diberikan pada malam pergelaran Kompas TV, Suara Indonesia, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2016) malam.

Dalam sambutannya, Sumita merasa kerja jurnalis saat dirinya masih aktif lebih ringan daripada saat ini.

"Sebetulnya, saya merasa bukan apa-apa karena zaman saya enak bekerja," kata Sumita.

Menurut dia, kemudahan tersebut salah satunya karena ada sosok "The Godfather" saat itu. Kini, sosok seperti itu tidak ada.

Sumita mengatakan, tugas para jurnalis saat ini cenderung lebih berat. Esensi jurnalistik pun semakin seru. 

Pasalnya, tak dapat dipastikan apakah media sekarang ini masih berfungsi sebagai gatekeeper atau watchdog.

Ia mencontohkan, salah satu fokus pemberitaan saat ini terkait kasus Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Menurut Sumita, masyarakat gaduh membicarakan isu tersebut. Namun, pemberitaannya tidak mengorek sisi alasan di balik adanya peristiwa itu, hingga hal terkait pemecah masalah.

"Orang ramai membicarakan Gafatar, tetapi memberitakannya tidak pada esensi why it happens, how to solve the problem?" tutur Sumita.

"Apakah jurnalistik, media yang sekarang, betul-betul bisa menjadi gatekeeper, watchdog? Saya tidak tahu," kata dia.

Selain Sumita, beberapa tokoh lain yang juga mendapatkan penghargaan adalah mantan petinju Ellyas Pical, grup komedian Warkop, dan penyanyi keroncong senior Waljinah.

Kompas TV mencoba memaknai perubahan bersejarah ini dengan mengambil slogan khusus, "Suara Indonesia".

Hal ini diwujudkan dengan memberikan penghargaan kepada mereka yang telah menginspirasi, membuka jalan, memberikan perubahan, dan membuat pergerakan di Indonesia.

Setelah lima tahun berkiprah di dunia penyiaran, Kompas TV akhirnya meneguhkan posisinya sebagai televisi berita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com