Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Muktamar Islah, Tokoh Senior PPP Temui Luhut

Kompas.com - 28/01/2016, 15:50 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambangi Kantor Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (28/1/2016).

Kedatangan para tokoh senior tersebut bermaksud membahas Muktamar Islah partai untuk menyatukan kembali internal partai berlambang kabah itu.

"Kami berbincang-bincang mengenai masa depan PPP, yang intinya para senior partai ingin ada muktamar islah supaya damai," ujar Luhut seusai pertemuan, Kamis siang.

Luhut menambahkan, pemikiran yang dibagikan oleh para senior partai PPP sudah mengerucut dan terfokus pada Muktamar Islah.

Ia berharap, kedua pihak yang berseteru, yaitu kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy bisa memahami aspirasi para senior.

Sementara itu, mantan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Bachtiar Chamsyah mengaku hampir semua pihak pemerintah yang disambanginya merestui rencana penyelenggaraan Muktamar Islah.

Begitu pula Luhut, kata Bachtiar, juga menyepakati bahwa Muktamar Islah adalah solusi terbaik bagi konflik partai tersebut.

"Saya kira hampir semua pihak meminta memang muktamar islah solusinya," kata Bachtiar. Sebelumnya, para tokoh senior PPP juga telah menyambangi kediaman dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Selasa (26/1/2016) lalu.

Beberapa waktu sebelumnya, mereka mengaku juga telah menemui Presiden Joko Widodo membahas hal serupa.

Kedatangan tokoh senior kepada Jokowi juga bertujuan untuk meminta kesediaan mantan Gubernur DKI tersebut membuka Muktamar Islah. Sedangkan Kalla diminta kesediaannya untuk menutup Muktamar Islah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com