Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Kubu Djan Faridz Minta Menkumham Segera Sahkan Kepengurusan

Kompas.com - 18/01/2016, 15:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan versi Muktamar Jakarta enggan menyerah menanti sikap Kementerian Hukum dan HAM untuk melaksanakan amar putusan Mahkamah Agung soal kepengurusan PPP.

Sekretaris Jenderal PPP hasil Mukatamar Jakarta, Dimyati Natakusumah mengatakan, pihaknya akan kembali menagih kejelasan nasib kepengurusan mereka pada Kamis (21/1/2016).

Kedatangan Dimyati dan beberapa pengurus DPP PPP versi Muktamar Jakarta hari ini, Senin (18/1/2016), untuk menanyakan kejelasan pelaksanaan putusan MA ke Kemenkumham.

"Kalau ada kekurangan administrasi silakan sampaikan, apa yang kurang dari kami. Dan itu akan ditindaklanjuti dan dijawab pada hari Kamis," ujar Dimyati di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin.

Dimyati mengatakan, seluruh kelengkapan administrasi telah dipenuhi pihaknya. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi Kemenkumham untuk tidak mengesahkan kepengurusan PPP pimpinan Djan Faridz sesuai amar putusan MA. (baca: Kepada Jokowi, PPP Sampaikan Rencana Gelar Muktamar Islah)

"Jadi jangan ada bahasa lagi kekurangan administrasi dan kami hanya meminta kepada Menkum HAM untuk segera mengesahkan sebelum batas waktu," kata Dimyati.

Dimyati berharap, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly segera menanggapi desakan pihaknya. Pihaknya berharap menerima jawaban dalam pertemuan pada Kamis mendatang. (baca: Mendagri: Presiden Undang PPP dan Golkar ke Istana Bukan untuk Intervensi)

"Kami berharap Kamis sudah ada jawaban yang pasti dari Menkum HAM. Syukur-syukur pak menteri bisa menerima kami, ada permasalahan apa, kekurangan administrasi apa yang kita belum lengkap," kata Dimyati.

Sementara itu, pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kemenkumham Indro Purwoko mengatakan, permintaan dari Dimyati akan ditampung. Ia akan menyampaikannya kepada Yasonna.

"Saya hanya kapasitasnya untuk menampung. Nanti akan kami sampaikan ke pimpinan," kata Indro.

Wakil Ketua Umum PPP versi munas Bandung Lukman Hakim Syaifuddin sebelumnya memastikan proses mewujudkan muktamar islah untuk menyelesaikan konflik internal PPP selama ini sedang dijalankan. (baca: Lukman Hakim Perkirakan Muktamar Islah PPP Digelar Akhir Januari 2015)

"Sedang dalam proses," kata Lukman usai acara peletakan batu pertama pengembangan Masjid Agung Medan, Jumat (15/1/2016), seperti dikutip Antara.

Menurut Lukman, pihaknya berharap segera menemukan kesepakatan dari seluruh pihak untuk melaksanakan muktamar islah tersebut.

"Mudah-mudahan akhir Januari ini, sedang dipersiapkan," kata Menteri Agama itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com