"Dia (Salim Segaf) punya otoritas, ya itu memungkinkan saja," ujar Taufik saat ditemui seusai penutupan Rakornas PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (13/1/2016).
(Baca: Fahri Hamzah: Kalau Saya Tak Dicopot, Seorang Mantan Menteri Akan Disasar)
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Minggu (10/1/2016), Fahri mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufri mengenai adanya permintaan agar ia mengundurkan diri dari jabatan pimpinan DPR.
Namun, Fahri enggan membeberkan isi pembicaraannya dengan Salim Segaf. Fahri hanya menjelaskan bahwa ia tidak bersedia memenuhi permintaan pengunduran diri karena hal itu diminta secara pribadi, lisan, dan bukan permintaan resmi partai.
"Hanya memang pernah ada pembicaraan pribadi dengan Ketua Majelis Syuro PKS. Namun, karena permintaan itu bersifat pribadi, bukan keputusan lembaga atau institusi partai, saya juga telah memberikan tanggapan secara pribadi pula," kata Fahri saat itu.
(Baca: Tifatul: Fahri Hamzah Masih Muda, Jangan Melawan Partai)
Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS sedang menyelidiki laporan mengenai dugaan pelanggaran disiplin yang diduga dilakukan Fahri.
Ketika memenuhi pemanggilan BPDO, Fahri mengakui bahwa laporan terhadap dirinya dibuat atas tuduhan bahwa ia membela Setya Novanto secara berlebihan.