Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Menteri Akan Beri Pengarahan di Rakernas PDI-P

Kompas.com - 11/01/2016, 10:45 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah menteri anggota Kabinet Kerja akan hadir dalam Rapat Kerja Nasional I PDI-P di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016).

Rencananya, para menteri akan memberikan pengarahan kepada seluruh kader PDI-P yang hadir.

"Hari ini akan dilakukan sidang oleh seluruh komisi. Akan hadir juga beberapa menteri untuk memberikan materi pokok," ujar Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Beberapa menteri yang akan memberikan pengarahan, yakni Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Selain itu, hadir juga Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum, Ramlan Surbakti. (baca: Sorakan "Huuu..." untuk Fadli Zon, Riuh Tepuk Tangan buat Ahok dalam Rakernas PDI-P)

Pengarahan para menteri dan ahli di bidang pemilu tersebut akan disesuaikan dalam bidang masing-masing komisi.

Misalnya, di Komisi II, akan dibahas mengenai aspek kesejahteraan, mencari solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.

Pembahasan di Komisi II akan diisi oleh pengarahan Menteri KKP dan Menteri Pertanian. (baca: Jokowi: Ada yang Bilang Saya Tak Tegas, tetapi Saya Tenggelamkan 107 Kapal!)

Selain itu, bersama Basuki dan Jonan, para kader akan membicarakan rencana sistem transportasi publik yang ramah lingkungan.

Para kader dapat mengusulkan bagaimana sistem transportasi yang baik dapat menghubungkan satu kabupaten dengan kabupaten lain, misalnya dengan sistem kereta api massal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com