Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Herman Herry Akui Telepon AKBP Albert dalam Kapasitas sebagai Anggota DPR

Kompas.com - 05/01/2016, 19:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Herman Herry, menyebut bahwa alasan dia menelepon AKBP Albert Neno pada 25 Desember 2015 malam adalah untuk menanyakan mengapa Albert menyita minuman keras di tempat yang sudah berizin.

Herman mengatakan bahwa hal tersebut sudah sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai wakil rakyat.

"Saya telepon Pak Albert untuk menanyakan itu dalam fungsi saya sebagai (anggota) Komisi III DPR RI," ujar Herman di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/1/2016).

Herman mengaku, pasca-penyitaan minuman keras yang dilakukan Albert dan timnya, para pengusaha kafe mengadu kepada dia.

Mereka protes lantaran meski sudah mengantongi izin, pengusaha kafe tetap "disikat" polisi. Atas dasar itulah, dia menelepon Albert malam-malam.

Herman merasa protes terhadap aksi Albert adalah hal wajar. Selain karena mengantongi izin, pengusaha kafe yang menjual minuman keras itu adalah konstituennya.

"Itu rakyat yang pilih saya. Itu konstituen saya. Wajar dong kalau saya bantu," ujar dia.

Namun, Herman enggan menyebutkan secara detail, kata-kata apa yang diungkapkannya ke Albert dalam sambungan telepon tersebut. Dia mengaku, perkataannya tak etis jika diungkap ke publik.

Menurut Albert, Herman meneleponnya jelang tengah malam. Saat itu, dia sedang melaksanakan kegiatan Natal bersama keluarga.

(Baca: Ini Cerita AKBP Albert Neno Saat Ditelepon Anggota DPR Herman Herry)

Herman mengaku sudah minta maaf kepada Albert secara langsung. Namun, dia akan tetap menghormati jika Albert tidak mencabut laporan polisi terhadap dirinya.

(Baca: Anggota DPR Herman Herry Berdamai dengan AKBP Albert Neno, tetapi...)

Albert yang menjabat sebagai Kepala Subdirektorat III Narkoba Polda NTT kemudian melaporkan Herman ke Polda NTT atas tuduhan pengancaman dan fitnah.

Pengancaman dan fitnah itu terjadi 25 Desember 2015 malam saat Herman disebut menelepon Albert. Oleh Polda NTT, laporan polisi tersebut telah diserahkan penanganannya ke Bareskrim Polri.

Kepala Bareskrim Polri Komjen Anang Iskandar memastikan akan meneliti laporan itu terlebih dahulu untuk diputuskan apakah dilanjutkan atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com