Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bekukan Dana Rp 2 Miliar Milik Terduga Teroris

Kompas.com - 28/12/2015, 20:45 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf Ali menuturkan, per Mei 2015, Pemerintah Indonesia telah membekukan dana sebesar Rp 2.083.684.874 milik terduga teroris dan organisasi teroris.

Dana tersebut bersumber dari 26 rekening berbeda yang berasal dari 364 individu yang terdaftar sebagai teroris dari PN Jakarta Pusat dan 17 entitas.

"Ini bukti bahwa kita berkomitmen tinggi terhadap pencegahan pendanaan terorisme," tutur Yusuf di Kantor PPATK, Jakarta, Senin (28/12/2015).

Dalam melakukan pemantauan pendanaan terorisme tersebut, Indonesia bekerja sama dengan Australian Transaction Report and Analysis Center (Austrac).

Kerja sama tersebut dilakukan untuk mengungkap adanya jaringan teroris di Australia dan Indonesia, kemudian temuannya dapat ditindaklanjuti oleh penegak hukum. Untuk di Indonesia, itu dapat ditindaklanjuti oleh Densus 88.

Yusuf menyebutkan, kebanyakan dana dialirkan ke yayasan di Indonesia. Salah satu pemberi dana tersebut adalah seorang warga Australia berinisial L. Dana yang dialirkan tersebut kemudian didistribusikan.

Sementara itu, Wakil Kepala PPATK Agus Santoso mengatakan, aliran dana yang disalurkan L dibagi menjadi beberapa tujuan, di antaranya kepada yayasan dan juga perorangan.

Menurut Agus, aliran dana untuk teroris tersebut mengalami peningkatan setidaknya dalam tiga tahun terakhir.

"Saya waktu di PPATK tiga tahun lalu teroris masih kecil-kecilan. Uangnya kirim lewat ATM Rp 50.000, Rp 500.000," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com