Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Hanura Menolak "Penumpang Gelap" Masuk Kabinet Jokowi

Kompas.com - 27/12/2015, 14:13 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo diingatkan untuk berhati-hati saat akan merombak (reshuffle) kabinetnya. Perombakan kabinet harus dilandasi alasan jelas, bukan sekadar "konsolidasi" politik.

"Kapal sudah penuh, kalau nambah penumpang, awas oleng," kata Ketua DPP Partai Hanura, Miryam S Haryani, di Jakarta, Minggu (28/12/2015).

Miryam mengungkapkan, dirinya mendengar Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle.

Anggota Komisi V ini mengaku telah berkomunikasi dengan Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto, dan koalisi partai pendukung pemerintah mengenai hal itu.

Miryam meminta partai koalisi pendukung pemerintah memberi masukan pada Jokowi agar reshuffle tidak dilakukan tergesa-gesa.

Ia khawatir Jokowi melakukan reshuffle karena desakan pihak tertentu untuk mengakomodir partai Koalisi Merah Putih masuk ke dalam kabinet pemerintahan.

Miryam menolak jika Jokowi menarik anggota KMP menjadi "penumpang baru" di dalam kabinet.

Alasannya karena sikap politik partai KMP yang berseberangan saat pilpres, dan tidak terlibat mengantarkan Jokowi-Jusuf Kalla ke "Istana."

"Penumpang baru ini adalah penumpang gelap yang tidak punya tiket," ungkapnya.

Miryam menegaskan, alasan reshuffle hanya dapat diterima jika motivasinya untuk memperkuat kinerja pemerintah.

Ia menyarankan Jokowi tidak melakukan reshuffle hanya karena alasan politik karena berpotensi menimbulkan kegaduhan.

"Apabila reshuffle ini hanya karena desakan atau kepentingan kelompok tertentu, sebaiknya ditunda dulu," ujar Miryam.

Kabar mengenai akan dilakukannya reshuffle kabinet oleh Jokowi mulai terdengar.

Ada sejumlah nama menteri non parpol yang dirumorkan akan dicopot. Pencopotan itu lalu ditengarai untuk menarik figur baru yang berasal dari partai anggota KMP atau figur profesional yang diusung partai anggota KMP.

Adapun anggota KMP yang dihubungkan dengan reshuffle ini adalah PAN dan PKS karena pimpinannya sempat menemui Presiden Jokowi di Istana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juni 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Juni 2024

Nasional
Tanggal 29 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

Nasional
2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

Nasional
Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Nasional
Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Nasional
Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Nasional
Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Nasional
Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

Nasional
Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Nasional
BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

Nasional
Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Nasional
Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Nasional
Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com