Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Jokowi, PKS Beri Contoh Kadernya untuk Santun dan Jauhi "Hate Speech"

Kompas.com - 22/12/2015, 13:46 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada pesan tersendiri yang ingin disampaikan elite Partai Keadilan Sejahtera kepada kadernya saat menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin kemarin.

PKS hendak menunjukkan, meskipun partai oposisi, tetapi silaturahim dan hubungan baik dengan pemerintah tetap harus dijaga.

"Ini pesan kepada kader kami untuk menjunjung tinggi ahlakul karimah, karena pertemuan ini murni silaturahim, tidak ada transaksi politik mengenai menteri dan sebagainya," kata Wakil Sekjen PKS Mardani saat dihubungi, Selasa (22/12/2015).

(Baca: Zulkifli Hasan: PKS, Saatnya Bergabung Dukung Pemerintah)

Ke depannya, lanjut Mardani, PKS akan tetap menjadi mitra kritis bagi pemerintah. PKS akan mengkritik berbagai kebijakan pemerintah yang tidak tepat, tetapi tentunya dengan cara-cara yang santun dan sesuai.

Mardani pun berharap kader-kader di PKS juga bisa mengkritik Jokowi dengan santun. Dia menyadari adanya sejumlah akun di media sosial mengatasnamakan kader PKS yang kerap mengkritik Jokowi dengan keras.

Namun, dia memastikan bahwa akun-akun tersebut tidak bergerak di bawah kontrol DPP PKS.

"Dari awal akun-akun itu tidak ada yang mengembangkan. Di PKS itu, kita jemaah tarbiah, enggak boleh fitnah, apalagi hate speech," ucap Mardani.

(Baca: Jokowi Kenang Koalisi Bersama PKS di Solo)

Selain Mardani, pertemuan kemarin antara lain diikuti oleh Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua DPP PKS Almuzammil Yusuf, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Wirianingsih, serta Ketua Bidang Pekerja, Petani, dan Nelayan (BPPN) Ledia Hanifah Amalia.

Adapun Presiden Jokowi bertemu seorang diri, tak diwakili oleh Menteri Sekretaris Negara atau Sekretaris Kabinet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com