Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Ulah Setya Novanto, Golkar Bisa Kehilangan 14 Juta Suara Muda

Kompas.com - 09/12/2015, 20:18 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para tokoh muda Partai Golkar memprediksi perolehan suara partai berlambang beringin dalam pemilihan kepala daerah serentak mengalami penurunan.

Selain konflik internal partai yang belum juga berakhir, penurunan dinilai terjadi akibat kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo yang melibatkan kader Golkar, yakni Ketua DPR Setya Novanto.

Para kader muda meminta agar pimpinan Partai Golkar menarik dukungannya terhadap Novanto, yang dalam rekaman jelas-jelas menggunakan jabatannya untuk meminta keuntungan dari renegosiasi kontrak PT Freeport Indonesia.

Terlebih lagi, kasus tersebut telah mempertaruhkan kredibilitas partai di mata publik.

"Jika sikap pimpinan tetap dipertahankan, Golkar akan dimusuhi rakyat. Saya kira ini pertaruhan yang besar," kata Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Bali, Ahmad Doli Kurnia, dalam konferensi pers generasi muda Golkar di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (9/12/2015).

"Dukungan 14 juta suara pada Pemilu 2014, saya kira akan lari," ucapnya.

Para tokoh muda Golkar meminta Setya Novanto dapat menunjukkan sikap kenegarawanan dengan melepas jabatannya saat ini sebagai Ketua DPR.

Sementara itu, DPP Partai Golkar diminta untuk menyiapkan kader lainnya untuk menggantikan Novanto di DPR.

"Kalau partai, ada proses dan mekanisme yang kami lakukan. Jika pimpinan ingin menarik, kami ada rapat pleno, atau rapat harian," kata Doli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com