JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan Junimart Girsang mengatakan, Ketua DPR Setya Novanto mengakui hadir dalam pertemuan dengan pengusaha M Riza Chalid dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Namun, Novanto membantah menginisiasi pertemuan tersebut.
"Iya ada pertemuan, tapi Beliau (Novanto) bukan inisiator, beliau tidak tahu mata acaranya," ujar Junimart seusai mengikuti sidang MKD di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Menurut Junimart, dalam persidangan, Novanto memberikan keterangan secara tertulis dan tanya jawab.
Novanto tidak menjawab pertanyaan Majelis MKD, sepanjang hal tersebut terkait dengan rekaman.
Sementara itu, terkait pertemuan, Novanto menjelaskan bahwa ia hanya diminta untuk hadir dalam pertemuan biasa.
Junimart tidak menjelaskan secara spesifik mengenai siapa yang menginisiasi pertemuan itu.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin mengaku tiga kali bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto sejak menjabat sebagai salah satu petinggi perusahaan tambang emas itu pada Januari 2015.
"Saya diminta bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto. Permintaan itu datang dari salah satu komisaris Marzuki Darusman," kata Maroef saat bersaksi di ruang sidang MKD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2015).
Maroef mengaku, saat masih menjadi Wakil Kepala Badan Intelijen Negara, dia juga pernah diminta bertemu oleh Setya Novanto.
Namun, tak jelas siapa yang memintanya untuk bertemu Novanto, yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar.
Dia pun bertemu dengan Novanto di ruang Ketua DPR pada 6 April 2015. Saat itu, Maroef dilarang membawa stafnya ke dalam ruang kerja Novanto.
Pertemuan pun berlangsung empat mata. Setelah pertemuan itu, Novanto meminta diadakan pertemuan kedua di sebuah hotel di Pacific Place, Jakarta, 13 Mei 2015.
Namun, dalam pertemuan itu, Novanto justru mengajak pengusaha minyak Riza Chalid.
Pertemuan berlanjut pada 8 Juni 2015 di hotel yang sama. Maroef yang curiga dengan Novanto dan Riza pun akhirnya memutuskan merekam pertemuan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.