Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta PTPN Sediakan Lahan 10.000 Hektar untuk Tanam Buah

Kompas.com - 28/11/2015, 16:25 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) agar menyediakan lahan seluas 10.000 hektar untuk ditanami buah-buahan.

Menurutnya, luas lahan yang diminta itu dinilai masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan seluruh lahan milik PTPN yang mencapai ratusan hingga jutaan hektar.

"Saya ngomong 10.000 ribu hektar itu. PTPN punya ratusan sampai jutaan hektar. Ngambil 10.000 hektar itu kan sedikit sekali," tutur Jokowi, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/11/2015).

Jokowi mengungkapkan keheranannya, terkait PTPN terus menanam hal-hal yang sama saja, seperti menanam sawit, teh, atau kopi.

"Nggak ada sih PTPN yang mikir menanam buah. Bayangkan kalau PTPN misalnya menyiapkan 10.000 hektar, nggak usah banyak-banyak. Kita bisa bayangkan berapa banyak ton buah yang bisa dihasilkan," kata Jokowi.

Jokowi menilai, salah satu masalah yang dihadapi oleh Indonesia dalam memproduksi buah lokal adalah kurangnya keseriusan dalam memasarkan atau perhatian khususnya pada masa pasca-panen.

Saat ini, kata Jokowi, masalahnya adalah permintaan akan ketersediaan buah sangat tinggi namun persediaannya terbatas.

"Inilah problem yang dialami bertahun-tahun tidak diselesaikan. Saat ini, kita harus mendorong produksi buah dalam negeri. Bersama dengan itu pula harus diikuti kampanye konsumsi buah nusantara. Konsumsi per kapita buah nusantara harus terus ditingkatkan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com