Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ajak Aktivis Peduli Lingkungan Gabung Badan Restorasi Gambut

Kompas.com - 26/11/2015, 17:08 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, administrasi pembentukan Badan Restorasi Gambut diperkirakan akan selesai pada pekan ini.

Menurut dia, nantinya badan tersebut bisa saja diisi oleh orang-orang yang peduli terhadap hutan dan lingkungan hidup seperti aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM). 

"Bisa dari NGO atau lembaga swadaya masyarakat, mana pun bisa kita pilih yang bisa, yang punya rasa dan naluri untuk restorasi dan konservasi, serta memelihra dan merawat," ujar Jokowi, saat ditemui usai menghadiri peringatan Hari Menanam Indonesia di Taman Hutan Rakyat, Kalimantan Selatan, Kamis (26/11/2015).

Jokowi menilai badan tersebut perlu dibentuk secepatnya untuk perbaikan lahan gambut yang terbakar. (Baca: Jutaan Dollar Dana Hibah Akan Digunakan untuk Rehabilitasi Lahan Gambut)

Menurut dia, diperlukan suatu pengerjaan yang terorganisair dengan baik, mengingat dana hibah yang diberikan cukup besar.

"Karena dana yang akan masuk ke Indonesia untuk restorasi gambut itu banyak sekali yang ingin bantu. Misalnya, Amerika Serikat kemarin 2,8 juta dollar AS, lalu Norwegia, kira-kira hampir Rp 1 miliar," kata Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya mengatakan, tugas badan tersebut nantinya adalah mengelola dan mengontrol lahan-lahan gambut dengan suatu sistem operasi yang dibuat.

Berbagai instansi akan dilibatkan untuk membantu. Diantaranya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (Baca: Lahan Gambut Rusak, Pemerintah Akan Bentuk Badan Restorasi Ekosistem)

Selain itu, ada pula Kementerian Agraria, Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), dan Badan Informasi Geospasial.

Badan ini nantinya juga akan memiliki askes langsung kepada Presiden dan Wakil Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com