JAKARTA, KOMPAS.com — "Seperti mimpi ya?" kata beberapa guru saat menghadiri jamuan makan siang di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Ucapan itu disambut Presiden Joko Widodo dengan senyuman.
Saat itu, seperti dikutip situs Kemdikbud.go.id, sebanyak 30 guru diundang makan siang bersama di Istana. Jokowi yang mengundang mereka.
Sebanyak 11 orang di antaranya adalah guru yang pernah mendidik Jokowi ketika masih duduk di bangku SMP dan SMA. Mereka dibawa ke Jakarta dari Solo.
Sebelum jamuan tersebut, pada paginya, 30 guru itu menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang digelar di Istora Senayan. Acara ini dihadiri juga oleh ribuan guru lain.
Ke-11 guru tersebut adalah Budi Satriani, Murdi Suyitno, Chury Martiningsih, Agnes S Mujiari, Sih Winarni, Ramelan Sukanta, Sudadi, Suparmi Sutoto, Siti Nurhayati, Soedrajatmo, dan Sri Haryadiningsih.
Pak Sudadi (62) merasa, saat jamuan makan, tidak ada jarak antara para guru dan Presiden. Mereka bernostalgia.
"Sangat gayeng, akrab, dan tidak terasa berjarak. Kami cerita-cerita, nostalgia, dan banyak canda," katanya.
Sementara itu, Pak Ramelan (84) sempat bercerita bahwa dirinya terkejut saat mendapat undangan acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta.
"Kami khawatir, jangan-jangan ini penipuan," katanya, yang kemudian disambut tawa Presiden Jokowi dan guru lainnya.
Namun, setelah melakukan konfirmasi satu sama lain, mereka akhirnya berangkat ke Jakarta.
Sementara itu, Bu Marti (77) mengaku sempat ragu memenuhi undangan itu.
"Memang sempat ragu mau datang. Diundang ke Jakarta, apalagi ini undangannya kan tanggal tua. Lah kami ini kan pensiunan," tuturnya.
Jokowi kaget
Presiden Jokowi sempat terkejut ketika mengetahui akan bertemu dengan para guru yang pernah mendidiknya di Istora. (Baca: Jokowi Kaget Bertemu Para Guru Semasa Sekolah)