Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Evaluasi Daerah Pemekaran Belum Efektif

Kompas.com - 21/11/2015, 16:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

SENTUL, KOMPAS.com – Kementerian Dalam Negeri memiliki tim evaluasi daerah otonomi baru. Tim yang bersifat independen itu bertugas mengkaji daerah-daerah hasil pemekaran untuk kemudian diputuskan apakah daerah itu berhasil atau tidak.

Meski demikian, Direktur Penataan Daerah, Otonomi Khusus dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Teguh Setyabudi mengakui bahwa kerja tim itu belum efektif.

“Tim memang mengevaluasi apakah suatu daerah (pemekaran baru) sudah dapat berdiri tegak atau tidak. Tapi, kami belum memiliki hasil yang komprehensif, apakah suatu daerah berhasil atau tidak,” ujar Teguh dalam sebuah diskusi di Sentul, Bogor, Sabtu (21/11/2015).

Sebabnya, indikator kerja tim itu hanya didasarkan pada beberapa aspek saja. Salah satunya adalah target pendapatan asli daerah.

Seharusnya, kata teguh, indikator keberhasilan atau ketidakberhasilan daerah otonomi baru didasarkan pada seluruh aspek, baik di sektor kualitas birokrasi atau tingkat kesejahteraan masyarakatnya.

“Saya menunjukan, evaluasi itu baru dilihat dari sisi sebagian saja, belum ada indikator makro yang dijadikan patokan,” ujar Teguh.

Ketidakefektifan itu pun membuat hasil kerja tim tidak ‘menggigit’. Seharusnya, kata Teguh, tim dapat merekomendasikan kepada Kemendagri, daerah yang dianggap gagal dalam pemekaran, dikembalikan lagi ke daerah induk.

“Seharusnya ada keberanian, kalau dinyatakan gagal, ya digabung kembali ke daerah induk,” ujar dia.

Kemendagri, sebut Teguh, tengah merancang tim evaluasi daerah otonomi baru yang lebih efektif dari sebelumnya. Anggaran progam itu juga telah dirancang.

Teguh berharap tahun 2016 mendatang, tim evaluasi tersebut sudah dapat bekerja dan menghasilkan keputusan.

Saat ini, sudah ada 87 Rancangan Undang-Undang Pembentukan Daerah Otonomi Baru yang tinggal dibahas di DPR RI. Sementara, jumlah usulan baru lainnya yang masuk ada 128 daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com