Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konyol, Narapidana Bebas Bersyarat Tetap Maju Jadi Calon Kepala Daerah

Kompas.com - 20/11/2015, 22:04 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz mengatakan, keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manado yang menghidupkan kembali Jimmy Rimba menjadi calon kepala daerah adalah sesat dan keliru secara hukum.

Dia menilai, diikutsertakannya calon bebas bersyarat dalam pilkada serentak 9 Desember 2015 merupakan kekonyolan karena secara hukum dan legitimasi tidak sah untuk mengikuti proses kontestasi di pilkada.

"Ini sebuah kekonyolan dalam penyelenggaraan pilkada kalau mereka masih diikutsertakan," ujar Donal dalam sebuah acara diskusi di Bandung, Jumat (20/11/2015).

Donal menambahkan, KPU Manado tak bisa menjadikan putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sebagai alasan mengangkat kembali pasangan Jimmy Rimba Rogi dan Bobby Daud.

Ia menilai, wewenang DKPP adalah mengadili subjek penyelenggara pemilu yaitu KPU dan Pantitia Pengawas Pemilu. Namun, DKPP tak bisa mengadili objek keputusannya karena akan diadili oleh pengadilan lain.

"Itu dua ranah berbeda," tuturnya. (Baca: Pilkada Manado: Diakomodasi, Digugurkan, dan Diloloskan Kembali )

Donal menyarankan, sebaiknya pilkada di tiga daerah yang masih mengikutsertakan calon kepala daerah yang bebas bersyarat, ditunda. Selain Manado, narapidana bebas bersyarat juga maju sebagai calon kepala daerah di Bone Bolango dan Boven Digoel.

Apalagi, lanjut dia, sudah ada surat dari Kementerian Hukum dan HAM yang menjelaskan duduk perkara soal status yang bersangkutan. (Baca: KPU dan Bawaslu Sulut Terkejut Putusan KPU Kota Manado Melegitimasi Pencalonan Jimmy Rimba Rogi )

Ia menilai, jika pilkada tetap dilanjutkan, maka hanya akan menghabiskan uang negara. (Baca: Pilkada di Dua Daerah Ini Diikuti Terpidana Bebas Bersyarat )

"H-19 sebelum pilkada masalah ini belum juga selesai. Menurut saya, tunda saja pemilihan di tiga daerah ini. Manado, Bone Bolango, Boven Digoel. Selesaikan masalah ini terlebih dahulu, jangan sampai uang negara terbuang yntuk penyelenggara pilkada yang main-main," kata Donal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com