Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2016, Indonesia Buka Peluang Impor Beras dari Pakistan

Kompas.com - 18/11/2015, 20:54 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Pada tahun 2016, beras asal Pakistan diperkirakan akan masuk ke Indonesia. Saat ini, pemerintah tengah menyusun kerangka kerja sama antar pemerintah untuk merealisasikan rencana tersebut.

Jumlah beras yang akan diimpor dari Pakistan adalah 500.000 ton.

"Kita masih kejar MoU dengan Pakistan supaya ada payung G to G. Setelah itu, baru Perum Bulog bisa mengirim tim inspeksi dan melakukan verifikasi serta negosiasi," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong, di sela-sela Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Summit 2015, di Manila, Rabu (18/11/2015).

Thomas mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima dari Duta Besar Pakistan, negara tersebut diperkirakan mampu memasok beras sebanyak 500.000 ton.

Namun, beras impor tersebut kemungkinan tidak bisa masuk ke Indonesia pada tahun ini dikarenakan waktu hingga akhir tahun, sudah terbilang sempit.

Dengan waktu sempit itu, pemerintah tidak bisa mempersiapkan negosiasi, inspeksi, pencarian kapal, dan pengiriman untuk impor beras tahun ini.

Beras itu diperkirakan baru bisa masuk tahun 2016 setelah pemerintah melakukan sejumlah rapat koordinasi.

"Saya takutnya cuma tinggal enam minggu lagi, kita harus inspeksi, negosiasi, cari kapal karena jaraknya lebih jauh dari Vietnam dan Thailand. Sepertinya tidak bisa tahun ini," ujar Tom.

Terkait dengan berapa harga beras yang nantinya akan dibeli oleh Indonesia untuk menjamin stok dalam negeri, Tom mengatakan bahwa masih belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.

Namun, dia menyebut kualitas beras Pakistan sama dengan yang berasal dari Vietnam atau Thailand.

"Kita sudah melakukan beberapa kali rakor, dan sama halnya dengan komoditas pangan lain, kita akan mulai perencanaan tahunan. Jadi November kita akan hitung untuk impor sapi, gula, beras untuk persiapan tahun berikutnya. Pada 2016, masih menunggu hasil rakor," ujar Tom.

Rencana pemerintah untuk mengimpor beras dari Pakistan terjadi setelah adanya keterlambatan pemerintah memutuskan impor beras dari Vietnam dan Thailand. 

Pemerintah berencana untuk mengimpor beras sebanyak 1,5 juta ton dari kedua negara itu.

Namun karena terlambat memutuskan, maka stok beras yang ada di negara eksportir sudah menipis dikarenakan Filipina telah melakukan pembelian dalam jumlah yang cukup besar dan menyebabkan harga beras mengalami kenaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com