JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai jenis profesi pernah dijalani Yoyok Riyo Sudibyo, sebelum menjabat sebagai Bupati Batang sejak 2012 lalu. Namun, jabatan Bupati Batang membuatnya dikenal publik dan menerima Bung Hatta Anti Corruption Awards 2015 (BHACA 2015).
Sebelum menjadi pejabat publik, Yoyok memulai karier sebagai tentara. Tak hanya itu, Yoyok mengaku, pernah bekerja sebagai agen BIN hingga pedagang, sebelum akhirnya memilih terjun di dunia politik.
Karir tentara ia mulai setelah lulus dari Akademi Militer pada 1994 lalu. Setelah itu, Yoyok sempat mengikuti Sekolah Lanjutan Perwira pada tahun 2004.
"Tugas terakhir saya di BIN sebagai satgas di Papua. Saya mundur waktu itu karena ada dunia lain di tempat saya. Saya dagang," tutur Yoyok, usai menerima penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) 2015 di Jakarta, Kamis (5/11/2015) malam.
Bukan perkara mudah saat ia memutuskan untuk meninggalkan karirnya di militer saat itu. Namun, Yoyok ingat pesan orang tuanya yang mengingatkan agar ia serius pada satu hal.
"Orangtua saya bilang, kalau kamu mau maju kakimu jangan di dua tempat. Akhirnya saya memilih dagang," ujarnya.
Sekitar tahun 2011 atau setahun menjelang Pilbup Batang, ia mengatakan, banyak pihak yang berupaya untuk mendukung dirinya maju saat pemilihan. Semula, ia memutuskan untuk maju melalui jalur independen.
Namun sehari menjelang hari pencoblosan, banyak parpol yang akhirnya memberikan dukungan kepadanya. "Ada Golkar, PPP, PAN," kata dia.
Yoyok mengaku, bukan persoalan mudah menjadi bupati. Terlebih, ia tak memiliki dasar ilmu pemerintahan atau latar belakang birokrat atau politisi.
Namun, ia telah berjanji di bawah Al Quran untuk menjalankan tugasnya sesuai amanah selama lima tahun.
"Karena saya enggak punya ilmu itu tadi, makanya saya bilang saya bekerja sambil belajar. Saya nemu ilmunya itu ya lewat festival anggaran itu tadi," ujarnya.
Festival anggaran merupakan salah satu terobosan yang dikeluarkan Yoyok dalam mengelola sistem pemerintahan. Hal itu dilakukan agar proses eksekusi anggaran mulai dari tahap perencanaan, lelang, hingga eksekusi dapat berjalan transparan.
Akibat terobosan itu, ia mendapat penghargaan BHACA 2015 bersama mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.