Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewie Pernah Usulkan Proyek yang Menjeratnya di Rapat Komisi VII

Kompas.com - 05/11/2015, 17:51 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota nonaktif DPR RI, Dewie Yasin Limpo, disebut pernah mengusulkan proyek pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Kabupaten Deiyai, Papua, saat rapat Komisi VII dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, 8 April 2015.

Karena proyek itu, Dewie ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh KPK. Dewie ditangkap KPK karena diduga menerima suap sebesar Rp 1,7 miliar untuk memasukkan proyek itu ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.

"Proyek tersebut pernah diutarakan oleh Ibu Dewie kepada Pak Menteri ESDM, seperti menyampaikan aspirasi secara terbuka," kata Wakil Ketua Komisi VII, Satya Yudha, saat dihubungi, Kamis (5/11/2015).

Namun, kata Satya, usulan tersebut tidak direspons oleh Menteri ESDM. Usulan itu juga tidak pernah ditindaklanjuti dan dijadikan sebagai sebuah kesimpulan rapat.

Dia menegaskan bahwa Komisi VII tidak pernah mengadakan rapat khusus membahas proyek pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang diusulkan Dewie itu.

"Rapat tersebut adalah rapat kerja dengan Menteri ESDM sebagai fungsi pengawasan, bukan rapat yang membahas proyek," kata Satya.

Satya mengaku siap dipanggil KPK untuk dimintai keterangan seputar proyek yang menjerat Dewie ini. Sebelumnya, KPK juga sudah memanggil Wakil Ketua Komisi VII Mulyadi dan Anggota Komisi VII Jamaluddin Jaffar.

"Sebagai warga negara tentunya semua akan patuh," jawab Satya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com