Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Kembalikan 139 Perda yang Hambat Investasi

Kompas.com - 01/10/2015, 22:21 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah pusat mendorong agar pemerintah provinsi dan kabupaten/kota merespons paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan. Daerah diharapkan membuat akselerasi untuk meringkas izin untuk mengundang investor.

"Tentunya akan bisa optimal kalau pemda mampu mempercepat membangun tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien," kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Tjahjo juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk memangkas proses birokrasi menjadi lebih pendek. Diharapkan, akselerasi bersama itu dapat meningkatkan laju ekonomi nasional.

Tjahjo menuturkan, sampai saat ini, Kemendagri telah mengembalikan 139 peraturan daerah yang dianggap bermasalah dan dapat menghambat iklim investasi. Ia mengaku akan segera bertemu dengan sembilan gubernur yang menjadi pimpinan asosiasi gubernur untuk berkoordinasi mengenai jumlah perizinan yang ada di setiap provinsi.

"Arahan Bapak Presiden, ini akan kita pangkas seminimal mungkin yang penting menyangkut standar dan yang menyangkut prosedur," ujarnya.

Selain itu, kata Tjahjo, Kemendagri juga telah menyiapkan 19 Peraturan Pemerintah sebagai penjabaran Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Terbitnya PP tersebut dimaksudkan sebagai payung hukum untuk menyelesaikan hambatan birokrasi di sejumlah daerah.

Tjahjo juga memberi perhatian kepada kepala daerah dari 44 kabupaten dan 9 kotamadya yang belum membuat kebijakan perizinan satu atap. Daerah yang belum memiliki kebijakan perizinan satu atap akan terus diperingati dengan ancaman sanksi dipersulitnya memperoleh dana alokasi khusus 2016.

"Kita minta dana desa termasuk dana APBN Desa segera dicairkan dan dilaksanakan dengan mekanisme padat karya untuk melibatkan masyarakat desa," pungkas Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Kembangkan Energi Terbarukan di RI dan Internasional, Pertamina NRE Gandeng Masdar

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

MK Tolak Gugatan PPP soal Perpindahan 21.000 Suara ke Partai Garuda di 4 Dapil

Nasional
Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Paparkan Hasil Forum Parlemen WWF, Puan Sebut Isu Air Akan Jadi Agenda Prioritas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com