Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Identifikasi Korban WNI di Mina, Tim DVI Tunggu Izin Pemerintah Arab Saudi

Kompas.com - 29/09/2015, 12:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri siap-siap membantu proses identifikasi warga negara Indonesia yang menjadi korban tragedi Mina, Arab Saudi.

Kepala DVI Kombes (Pol) Anton Castelani mengatakan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri sudah meminta Tim DVI bersiap untuk membantu proses identifikasi di Mina.

"Tim DVI sudah disiapkan, delapan sampai sepuluh orang ahli identifikasi," ujar Anton saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/9/2015) siang.

Kendati demikian, personel DVI belum dapat diberangkatkan ke Mina. Sebab, keberadaan tim identifikasi dari negara asal korban harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari pemerintah Arab Saudi. (baca: Pemerintah Minta Arab Saudi Beri Akses Luas untuk Identifikasi Korban Tragedi Mina)

"Jadi kami menunggu izin dari pemerintahan Arab Saudi dulu, baru berangkat," ujar Anton.

Sampai dengan dikeluarkannya izin tersebut, timnya mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya soal kondisi jenazah WNI yang menjadi korban di Tanah Suci. Hal itu diperlukan agar proses identifikasi nantinya bisa berjalan lancar.

Sebelumnya, Tim Pengawas Haji DPR RI menilai, jumlah tenaga ahli Indonesia yang terlibat dalam proses identifikasi korban tragedi Mina sangat minim. Padahal, jumlah korban dari seluruh dunia sudah mencapai 1.107 orang. (baca: Pemerintah Didesak Kirim Tenaga Ahli untuk Percepat Identifikasi Korban Mina)

"Pengiriman tenaga ahli itu menjadi penting seiring dengan nota diplomatik yang dikirimkan pemerintah. Untuk apa kita mengirim nota diplomatik untuk membuka akses dalam identifikasi kalau tenaga ahli yang bisa melakukan tugas itu kurang?" ujar Ketua Komisi VIII DPR, yang juga Tim Pengawas Haji DPR, Saleh Partaonan Daulay, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (29/9/2015).

Sejauh ini, menurut Saleh, proses identifikasi mengandalkan aparat militer dan tenaga kesehatan yang jumlahnya terbatas. Untuk mempercepat identifikasi, dibutuhkan tambahan tenaga ahli.

Terlebih lagi, para petugas yang berada di sana sudah bekerja siang dan malam sehingga tak dalam kondisi prima.

Hingga Selasa pukul 05.00 WIB, jumlah WNI yang teridentifikasi meninggal dunia sebanyak 46 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 42 orang jemaah haji Indonesia dan 4 orang WNI yang bermukim di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com