Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksekusi Mary Jane Tergantung Proses Hukum di Filipina

Kompas.com - 20/09/2015, 14:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Veloso, belum dipastikan masuk dalam daftar terpidana mati yang akan dieksekusi oleh Kejaksaan Agung. Eksekusi mati gelombang ketiga itu sendiri hingga kini belum ditentukan waktunya.

Kepala Biro Hukum dan Luar Negeri Kejaksaan RI Jan Maringka mengatakan, saat ini, Mary Jane masih menjalani proses hukum di Filipina. Sehingga, Mary Jane belum dapat dieksekusi mati.

"Tergantung, apakah pada saat eksekusi mati gelombang tiga ini dia sudah selesai diproses di sana (Filipina) atau belum," ujar Jan di salah satu restoran di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/9/2015).

"Jika proses hukum dia di sana sudah selesai, tapi eksekusi belum dilaksanakan, maka akan ikut ke gelombang eksekusi itu. Tetapi kalau belum selesai prosesnya, tapi eksekusi sudah ditetapkan, ya tidak termasuk," ucap Jan.

Soal pelaksanaan eksekusi mati gelombang tiga sendiri, Jan mengaku tak mengetahuinya. Hal tersebut, kata Jan, merupakan wewenang Jaksa Agung Muhammad Prasetyo.

Jumat (18/9/2015) lalu, Prasetyo sendiri tidak membantah pertanyaan wartawan mengenai eksekusi mati gelombang ketiga yang akan dilaksanakan 2016 mendatang. Prasetyo hanya mengatakan, pihaknya tidak memasang target berapa yang dieksekusi.

"Mana yang sudah memenuhi syarat hukum ya, kita laksanakan (eksekusi mati)," ujar Prasetyo.

Mary Jane Veloso sedianya menjalani eksekusi mati tahap dua pada April silam. Saat itu, banyak yang menentang hukuman mati untuk Mary Jane, sebab dia dianggap sebagai kurir setelah menjadi korban praktik perdagangan manusia. (Baca juga: Penundaan Eksekusi Mary Jane Bukti Ada Persoalan dalam Proses Peradilan)

Kejaksaan Agung menunda eksekusi mati terhadap Mary Jane karena Pemerintah Filipina membutuhkan kesaksian Mary Jane. Ini dilakukan setelah tersangka perekrut Mary Jane, Maria Kristina Sergio, menyerahkan diri kepada kepolisian Filipina, Selasa (28/4/2015). (Baca: Kejagung: Eksekusi Mati Mary Jane Ditunda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com