JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meminta proyek pembangunan moda transportasi massal di DKI Jakarta segera dimulai. Ia ingin Indonesia mengejar ketertinggalan moda transportasi massal sekaligus untuk mengurai kemacetan Jakarta yang semakin memprihatinkan.
"Jangan ditunda-tunda lagi, ini menyangkut kemacetan Jakarta yang sudah akut," kata Jokowi saat meresmikan proyek percepatan pembangunan light rail transit di Gerbang Tol Taman Mini, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2015).
Jokowi mengungkapkan, proyek LRT yang pembangunannya diresmikan hari ini telah dibahas sejak tiga tahun lalu saat dirinya masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Konsep pembangunannya, kata dia, telah matang.
Namun demikian, Jokowi mengakui ada kendala yang tidak ia mengerti sehingga pembangunan LRT baru dapat dilakukan. (Baca: Jokowi Tekan Tombol Percepatan Pembangunan LRT)
Ia melanjutkan, percepatan pembangunan LRT tahap pertama ini dituangkan dalam Peraturan Presiden yang ditandatangani pada 2 September 2015.
Jokowi mengaku puas dengan kesiapan PT Adhi Karya yang dapat merealisasikan dimulainya pembangunan LRT tidak lebih dari satu pekan sejak perpres tersebut diterbitkan.
"Enam hari setelah perpres ditandatangani, kita sudah berkumpul di sini untuk memulai proyek ini," ungkapnya.
Jokowi juga mengaku meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk segera merealisasikan pembangunan LRT.
Pemprov DKI direncanakan membangun LRT mulai Januari 2016 yang meliputi tujuh koridor, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulomas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
"Yang penting, sebelum ASEAN Games 2018 sudah harus tersambung, LRT dari Bodetabek ke Jakarta terintegrasi dengan semua moda transportasi yang ada di DKI. Artinnya, yang paling penting semua pekerjaan segera dimulai, setelah dimulai, beri target selesainya kapan," pungkas Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.