JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menilai, kinerja Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Budi Waseso cukup baik. Meski demikian, Badrodin tidak bisa memastikan apakah Budi Waseso termasuk dalam nama-nama yang akan dibahas dalam Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri.
"Kinerjanya cukup baik," ujar Badrodin saat ditemui seusai mengikuti rapat dengan Komisi Kepolisian Nasional di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2015).
Saat ditanyakan mengenai isu pergantian Kabareskrim, Badrodin mengingatkan bahwa hal tersebut hanya bisa diputuskan setelah melalui pembahasan dalam rapat Wanjakti. Menurut dia, pergantian rotasi jabatan merupakan hal yang biasa di TNI dan Polri. (Baca: Banyak Kasus Belum Selesai, Kompolnas Minta Penjelasan Budi Waseso)
Badrodin sendiri menganggap belum ada kebutuhan yang memaksa dilakukannya pergantian Kabareskrim. Namun, ia menjelaskan, sering kali mutasi diperlukan untuk menambah pengalaman seorang pejabat Polri dalam hal peningkatan kapasitas sebagai pemimpin.
"Enggak juga (kebutuhan mutasi), tetapi ada kebutuhan organisasi untuk pengalaman dalam memimpin dan kaderisasi," kata Badrodin.
Sementara itu, Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan mendukung langkah Polri menyampaikan informasi mengenai penindakan hukum. Namun, pemberian informasi itu tidak boleh berlebihan. (Baca: Kepada Kapolri, Luhut Minta Pemberantasan Korupsi Pakai Cara yang Tak Bikin Gaduh)
"Pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan cara-cara yang tidak boleh bikin gaduh," kata Luhut.
Komisaris Jenderal Budi Waseso sebelumnya membantah jika dirinya disebut membuat gaduh selama menjabat Kepala Bareskrim Polri. Ia merasa bekerja untuk penegakan hukum. (Baca: Budi Waseso: Saya Tidak Pernah Buat Gaduh)
"Enggaklah, saya tidak pernah buat gaduh. Saya hanya kerja demi penegakan hukum dan tidak buat gaduh," ujar Budi di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
"Lagian kan yang beritain ini kan teman-teman wartawan," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.