Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Dianggap Dinamis, SBY Tak Mau Salahkan Jokowi

Kompas.com - 28/08/2015, 06:03 WIB
Indra Akuntono

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono enggan menyalahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo terkait gejolak ekonomi yang mengancam Indonesia. Menurut SBY, situasi perekonomian sangat dinamis dan dapat terjadi di pemerintahan siapapun.

"Jadi, pemerintah tidak boleh berkecil hati kalau ada masalah yang serius karena perekonomian dinamis," kata SBY, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/8/2015) malam.

SBY juga mengakui bahwa masalah ekonomi juga terjadi beberapa kali selama 10 tahun dirinya menjadi Presiden. Baginya, yang terpenting pemerintah harus cepat menyadari terjadinya masalah, menentukan solusi, membuat kebijakan, dan menjalankannya secara optimal.

"Masalah ini bukan kesalahan, bukan dosa kalau ini terjadi di Indonesia. Yang penting (pemerintah) mengakui ada masalah, carikan solusi, tetapkan kebijakan, dan kerjakan dengan sepenuh hati," ujarnya.

Terkait gejolak ekonomi yang mengancam Indonesia, SBY mendorong pemerintah membuat kebijakan untuk meredam dampaknya. Ia juga meminta pemerintah untuk menjaga harga kebutuhan pokok di posisi stabil, mencegah rupiah terperosok lebih dalam, dan memberikan stimulus pada pelaku usaha untuk meminimalisir terjadinya PHK secara masif.

"Bukan maksud saya menggurui, karena di kabinet sekarang ada ahli-ahli ekonomi. Daya melihat ada kemampuan yang tinggi untuk mengatasi gejolak ini. Saya termasuk yang optimistis bisa melalui gejolak ini," ujar SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com