JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy mengatakan, pemilihan kepala daerah serentak belum dapat diselenggarakan secara efisien. Hal itu dilihat dari besarnya alokasi dana yang dianggarkan KPU daerah.
"Seharusnya, azas efisiensi ditambahkan. Kalau tidak murah maka tidak efisien," kata Lukman saat diskusi bertajuk "Pilkada Serentak yang Tak Serentak" di Fraksi PKB, Rabu (26/8/2015).
Ia mencontohkan, anggaran pilkada Kabupaten Rokan Hulu sebelumnya Rp 8,1 miliar. Namun, pada pilkada serentak yang akan diselenggarakan 9 Desember 2015 anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 23,4 miliar.
"Kemudian, pilkada Pelalawan yang sebelumnya anggarannya Rp 11,3 miliar dialokasikan menjadi Rp 21 miliar," ujarnya.
Lukman mengatakan, Komisi Pemilihan Umum seharusnya menambahkan asas efisiensi di dalam proses penyelenggaraan pilkada serentak. Dengan penambahan azas tersebut, maka juga perlu dibuat standar biaya umum atau standar biaya masukan dalam menyusun anggaran biaya.
"Dengan begitu perencanaan anggaran biaya pilkada serentak dapat benar-benar efisien dan hemat biaya," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.